Bosowa Maros |
Berlari selepas ngampus. Sampai mengeluarkan Jurus. Tapi tak mulus. Meski begitu kita tetap Tulus. .
Ya, Tamangura adalah salah satu lokasi favorite kami kala ingin berada dan menikmati ketinggian. Bukan pada gedung bertingkat seperti di Los Angeles, tapi pada sebuah gunung. Tamangura sebutannya. Anda bisa menyatukan paket jalan jalan anda dari Rammang Rammang ke Tamangura karena jarak yang dekat dengan lokasi wisata kab. Maros (Rammang-Rammang). Anda akan melalui jembatan dan menyaksikan wisatawan mengendarai perahu ke rammang rammang. Anda bisa menikmati pemandangan lahan pertanian, rumah warga, pepohonan, gunung batu, gedung pencakar langit yang ada di Makassar, pulau terdekat, laut dan masih banyak lagi.
Kabupaten Maros berada dalam kepalan tangan anda setelah mendaki kurang lebih 5 menit. Tidak perlu waktu berjam jam bahkan berhari hari untuk menikmati pemandangan seindah ini. Dakiannya pun bersahabat tidak perlu memakai sepatu khusus. Asalkan bukan highils .
Sebelum mencapai puncak, akan ada suguhan air alami dari sela bebatuan. Mengalir ke bawah dengan tingkat kesejukan yang merasuk ke jari jari ketika membasuh tangan.
Sebenarnya lokasi ini sudah sering kami jadikan pelepas penat. Tapi baru kali ini punya kesempatan untuk dishare. Letaknya di Kampung Samariga Desa Baruga. Selain keindahan, Kita juga bisa merasakan kesan sakral di tempat ini. Masyarakat sekitar menjadikan tempat ini untuk siara, baik bagi pengantin baru, maupun pada hari hari tertentu.
Sejarahnya Tamangura ini. Saya dapat dari teman yang tinggal disekitar sini (Adi). Konon katanya, di gunung ini dahulu ada beberapa orang yang membawa sapi dan kemudian mendorongnya, entah karena hal apa, tapi masyarakat sekitar percaya bahwa sapi yang didorong tadi kembali. Keatas gunung dan kemudian menjadi batu. Itu yang menjadikan batu ini kekal dan tak pernah jatuh meskipun sudah berada pada tepi gunung. Tidak ada penahan ataupun pengganjal pada bagian depan dan belakangnya. Juga tidak ada tali yang mengikatnya. Itu salah satu bukti kekuasaan Allah. Meskipun ada ledakan dari pabrik semen Bosowa. Batu itu tetap bertahan dan tidak jatuh.
Tamangura |
Berbicara tentang semen. Hari itu kami juga berkunjung ke lokasi peledakan batu yang dijadikan bahan dasar cipping dan semen. Setelah berkunjung ke rumah akbar yang ada di desa Bungaeja kec. Bantimurung. Kami menyempatkan diri untuk mengambil beberapa gambar *bukan selfie. Dilokasi yang dulunya sebuah gunung batu ini saat ini datar dengan dua mobil caterpilar dan beberapa batang pohon bekas ledakan. Batu yang ada dijung pandangan terlihat retak membentuk sebuah rangkaian yang bisa dijadikan latar belakang berpose . Cadangan gunung batu di Maros sangat banyak, semoga saja tidak habis, dan terus bermanfaat bagi peradaban ummat manusia.
Bekas Peledakan gunung batu |
Masih ada mobil CAT menggali bebatuan |
Pengikisan gunung Batu untuk dijadikan marmer |
Selain melihat lokasi peledakan batu itu. Juga terlihat proses pembuatan batu cipping menggunakan alat yang tidak saya ketahui namanya *lupa bertanya. Di bagian kanan terlihat potongan gunung yang sangat mulus. Itu lokasi pembuatan batu marmer. Sangat menarik, gunung batu itu menyerupai keju yang terpotong. Marmer itu dijadikan beberapa bahan jadi seperti keramik, asbak, hiasan patung dll. Dikiri dan kanan perjalanan terlihat beberapa bekas galian mobil yang membentuk danau danau kecil akibat hujan, airnya bersih dan menghijau. Ternak masyarakat bebas merumput disana. Selain itu asap dari pabrik proses pengolahan semen bosowa tak lepas dari pandangan. Hingga atap rumah warga terlihat berkabut. Mungkin karena debu pabrik. Debu tersebut terlihat sangat parah menutupi kala musim kemarau. Untung saja hujan saat ini bisa membantu membersihkan atap rumah warga.
Ala2 Fotografi |
Latar belakang ledakan batu |
Akhir Kisah, Perjalanan hari ini ditutup dengan senja di pelupuk barat yang kami saksikan dari atas Tamangura. Dibawah gumpalan awan bercermin air dipersawahan..
Senja di Tamangura |
Chua'-Nawir-Budi-Syukur |
1 komentar:
Write komentarMantap brow
ReplyEmoticonEmoticon