Kesan Menarik di Gowa Discovery Park (Waterboom dan Taman Burung)

03:51
Bismillahi Rahmani Rahim.
Alhamdulillah puji syukur selalu tercurah kepada Allah dan nabinya. Tak peduli dalam kondisi seperti apapun, kita harus selalu berserah diri dan tak melepaskan diri dari lindungan kasihnya. Nabi besar muhammad SAW, adalah penerang jalan bagi kita semua. Ummat Islam. Atas segala perjuangan yang telah ia lakukan maka terciptalah ummat islam sebagai rahmatan lil alamin.

24 Desember 2015 Masehi, 12 Rabiul awal 1437 Hijriah, bertepatan dengan maulid Rasulullah SAW, Saya memutuskan untuk refreshing akhir tahun ditengah padatnya aktifitas.

Gowa Discovery Park
Rehat sejenak, untuk Pemulihan kembali pikiran setelah beraktifitas full selama setahun muncul dari hasil perundingan kecil dengan teman teman semalam sebelumnya melalui BBM, "Kemana nih, liburan akhir tahunnya?". Usulan yang diterima dari Yudha menjadi keputusan bersama. Akhirnya, kita memutuskan menuju Gowa Discovery Park (GDP). 

Saat mendengar kata itu, dalam benak muncul berbagai hayalan tentang tempat wisata, yang baru saya ketahui ini. Seperti apa yah tempatnya, lokasinya dimana dan yang utama ongkosnya berapa yah kesana?. Semua itu seolah terjawab seketika saat pemikiran tentang om sehebat doraemon ini muncul.  Google, browsing dulu ah. Setelah browsing, untuk menjawab pertanyaan pertanyaan kecil diatas, akhirnya terkumpulah sedikit informasi mengenai wahana gowa discovery park ini.
Saat pagi menyambut terang, terlihat sosok yang sangat rupawan dari balik pegunungan timur. Cerah, Alhamdulillah semoga sepanjang hari ini akan tetap cerah. Selang beberapa jam kemudian, awan gelap mencekam. Membawa gumpalan gumpalan hitam dari arah selatan barat daya, menuju segala penjuru yang terjangkau mata saya. "Sepertinya tidak jadi jalan hari ini". Setelah berkata demikian, melihat langit sudah kembali cerah, sekitar pukul 10.00 wita, saya berangkat dari rumah, menuju kerumah Titi sebagai titik kumpul. Sebelum berangkat begitu banyak kendala yang menghadang. salah satunya hidangan telur berwarna ungu dan pink yang menjadi ciri khas perayaan maulid di daerah Bantimurung ini. Makan dulu, sambil menunggu teman yang lain. 

Cerita pun berlanjut setelah jam menunjukan pukul 12.00. Untuk kedua kalinya kata itu muncul lagi "Sepertinya tidak jadi jalan hari ini". Tapi semua itu kembali terbayar setelah berkumpulnya 6 orang yang jadi berangkat. Semangat tak boleh surut. Kita harus berangkat setelah ba'ddah duhur ini. 

Perjalanan Menuju GDP...
Melewati jalur yang bebas dari macet, awalnya saya pikir ini sangat aman dan nyaman. Tapi setelah memulai langkah dengan basmalah, kami berangkat dari kec. Bantimurung Maros menuju kec. Somba Opu Gowa dengan sedikit rintangan perjalanan yang berliku, membuat kami kedapatan hujan, dan harus berteduh disalah satu warung milik warga. Jalur yang ditempuh dari Maros adalah desa Makkaraeng, lokasinya tidak jauh dari Kostrad Kariango (Sebelum kostrad Kariango belok kanan). ini jalur baru yang ditunjukan Halim untuk menuju Antang, BTP sudiang, Daya, Gowa dengan bebas macet. 

Sebenarnya kami melalui jalur ini hanya untuk menghindari macet parah didepan bandara. Bagi yang mengendarai kendaraan roda empat, silahkan memilih jalur tol biar mulus. Perjalanan kami tak lepas dari panas, dan hujan. Pada bagian bagian tertentu, ada desa yang basah kuyup, ada desa yang kering (tidak hujan). dari sini kita bisa menyaksikan maha besar allah, sang pembagi rezeki yang adil kepada hambanya. Melalui jalur Makkaraeng ini, kami tersesat dan menuju gowa, Melalui kampus UIN Alauddin, dan melewati  makam Syech Yusuf. Setelah bosan berkeliling, kami memutuskan untuk bertanya. Saya lihat ada remaja SMA yang sedang berjalan. Bertanya kepada remaja tentang lokasi tempat wisata mungkin bisa cepat dapat. Tapi ternyata anggapan saya ini salah. Bertanya kepada tukang bentor adalah pilihan yang sangat tepat. Dia mengantar kami menuju lokasi Gowa discovery park. Seolah pemandu wisata, dia langsung sigap menghadapi kami yang tersesat di kota Gowa ini. Dengan mengikutinya ditengah macetnya pengerjaan jalan akhirnya sampai juga. Tentunya tukang bentor ini meminta bayaran atas pekerjaannya, kami beri Rp. 20.000.
Lokasi dan biaya masuk Gowa Discovery Park...

Lokasi Menuju Gowa Discovery Park
Saat itu hujan turun dan kami mengendarai motor, jadi kami tidak sempat memanfaatkan google map. Letak Gowa Discovery park adalah Desa Sapiria, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa. Bisa diakses melalui banyak jalur. Tapi seperti jalur yang umum diketahui masyarakat yaitu dari jl. Cendrawasih anda bisa mengikuti peta diatas. Apabila anda menemui kampus UIT disebelah kiri, tak lama lagi anda akan menemui jembatan menuju lokasi ini. Silahkan menyebrangi jembatan tersebut dan anda akan menemui papan nama lokasinya.

Tersesat membuat banyak waktu  terbuang. Kami tiba ditempat ini saat adzan ashar berkumandang. Letihnya perjalanan seolah terbayar saat melihat tingginya peluncuran dari luar pagar. Dengan sigap motor diparkir, dan menuju loket pembayaran karcis. Dengan sedikit diskusi kecil kami memilih untuk masuk di waterboom dan taman satawnya saja karena kondisi waktu yang sempit. Biaya masuk gowa discovery park beragam, Untuk Waterboom dan Taman satwa senilai Rp. 65.000, Untuk taman satwa Rp. 35.000, untuk outbond Rp. 40.000 dan untuk semua wahana termasuk tree top outbond Rp. 100.000.

Menikmati wahana GDP...


Saat memasuki halaman utama waterboom. hujan tidak henti hentinya menitihkan airnya. Tapi ia tetap tidak memudarkan semangat kami. Karena waktu ashar telah masuk, kami mencari lokasi sholat di tempat ini. setelah melihat beberapa petunjuk yang ada disetiap sudut tempat wisata ini akhirnya ketemu. Mushollanya berada di dalam taman satwa tepatnya disamping sangkar burung merak. Sebelum menceburkan diri kedalam kolam kami memutuskan untuk mengelilingi taman satwa terlebih dahulu. Sembari melepas penak di perjalanan. Lokasinya dibuat menyerupai hutan, jadi hewan yang ada didalamnya bisa merasa nyaman meskipun lokasi terbangnya terbatas. 

Bukan hanya aneka burung yang ada disini. Terdapat pula Orang utan, Rusa, Buaya, Reptil; ular dan beberapa ikan kecil disekeliling taman burung merak. Juga terdapat kolam burung pelikan yang awalnya saya pikir ini hanya patung. Ternyata asli, berpose ditengah kolam dan air terjun buatan seolah menyambut kedatangan kami. 

Disalah satu sisi taman ini, terdapat tempat burung nuri dan beo yang sangat jinak untuk diajak berfoto. Diajak selfie juga bisa, karena selain bulunya yang cantik, dia juga pandai berlenggok ketika berada diatas lengan. Jika diajak berfoto menggunakan kamera sendiri gratis, tapi bila menggunakan kamera petugas dan dicetak langsung, monggo dibayar. Bisa dijadikan sablon baju loh. 

Ada juga penangkaran buatan yang didalamnya terdapat rumah buatan, disana pengunjung diajak untuk berkomunikasi langsung dengan satwanya, banyak makanan seperti; pisang dan pepaya ditancapkan kepohon, sebagai makanan bagi semua burung jinak ini. Saat memberi makan burung ini, kami seolah berada dalam hutan sungguhan, karena suara burung yang saling bergantian ini membuat suasana tenang. 

Setelah puas mengelilingi taman satwa, dengan waktu yang masih tersisa. Saatnya ke waterboom. Menikmati peluncuran tertinggi dengan ban karet menempel dipundak. Puas rasanya teriak melepas penak. 

Wahana Gowa Discovery Park
Disetiap ketinggian peluncuran, memiliki kesan berbeda. Ada yang harus memakai ban, ada yang tidak. Tergantung anda ingin mencoba yang mana, yang pasti semua seru. Kecuali yang satu ini. Peluncuran dengan tingkat kecuraman yang bisa mengangkat nyawa sedetik ini, sangat bagus untuk memacu keberanian anda. 

Ada beberapa kolam disini, jika membawa anak kecil lokasi peluncurannya berbeda. Sama jika hanya ingin berenang. Maka kolam luas yang satu ini tempatnya. 
Kolam Renang GDP

Disetiap sisi kolam disediakan tempat istirahat (gazebo). Ini disewakan sekitar Rp. 100.000 untuk satu gazebo. Dan untuk masuk ketempat ini anda tidak diperbolehkan membawa makanan. 

Di akhir kisah, dan hari sudah hampir menutup kisahnya bersama awan hitam yang masih setia menitikan hujan, kami menyempatkan menyaksikan benteng somba opu yang bersejarah ini. Bata yang berukuran lebar selebar kisah perjuangan bangsa terdahulu. Kesan ini akan selalu teringat dalam memori. 

Zyukron, 25 Desember 2015

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Like this ya