Coto dan Ketupat (Makanan khas Makassar)

09:10
Cerita Lucu of this week 04

Coto dan ketupat adalah makanan yang selalu dicari wisatawan ketika berkunjung ke Makassar. cita rasa yang khas menjadikan makanan ini menjadi ikon Makassar diluar daerah bahkan diluar negeri tidak hanya bisa dinikmati di daerah Makassar saja tapi sudah bisa dinikmati di berbagai daerah di Indonesia. Umumnya yang menjual makanan ini adalah masyarakat dari Sulawesi Selatan yang merantau ke luar daerah.

Menjadi menu utama ketika ada acara dan pada saat lebaran. kuah yang terbuat dari campuran kacang dan bumbu lainnya menjadikan rasa yang dahsyat bagi pecinta rasa.

Ada cerita menarik nih dari coto dan ketupat ini. 
Suatu hari teman saya, sebut saja Hendrik sedang berjalan bersama si Agus. tujuannya adalah ke taman wisata alam Bantimurung. Karena letak tempat tinggalnya yang berada di kota Makassar, bisa menghabiskan waktu kurang lebih satu jam denga jamuan macet di depan bandara. Macet itu membuatnya kesal dan berujung ke perut. 

"Loh, masalahnya apa kesal dengan perut?" Gumam Agus.

"Kalau terkena macet begini, perut saya sering keroncongan nih gus."

"Kebetulan saya juga sedang lapar. Saya tahu tempat yang bagus buat makan siang kita kali ini."

"Dimana?"

"Warung coto mbak..... Ketupatnya gratis loh, katanya dia ada promo".

"Ya udah kita kesana saja. sudah nda tahan ni"

Sesampainya di depan warung coto tersebut, dilihatnya pamplet yang bertuliskan "COTO DENGAN KETUPAT GRATIS" wahh, Tulisan tersebut menyulap mata mereka menjadi lebih terang. Tanggal tua seperti ini, mampu mengubah pola makan dari restoran ke warung pinggir jalan. heheh, padahal lebih sering dipinggir jalan juga.

Hendrik malah masuk duluan dan mengambil tempat yang strategis yang dekat dengan meja pelayan. hanya berbatas satu meja saja, berhubung karena pada saat itu meja nomor satu sudah terisi oleh pelanggan lain. Merasa nyaman dengan posisinya yang sekarang membuat Hendrik lupa kalau harus memesan coto. "Matemija, saya lupa pesan cotonya. karena ketupatnya ji saya lihat dari tadi" (logat Makassar).

Agus langsung melangkahkan kakinya ke kokinya untuk memesan dua mangkuk coto. Sebelum coto tiba di meja mereka. Mereka lebih dahulu mencicipi ketupat gratisnya. Tanpa disadari ternyata pamplet yang tadi mereka baca sebelum masuk, mengenai ketupat gratis sudah dicopot oleh pemilik warung. 

Setelah mencoba mungkin satu orang lebih dari 10 biji ketupat, barulah perut karet mereka berbobot. Sudah kenyang ni Gus, lanjut  lagi deh.

Setelah berada di kasir. dia kaget melihat bayaran makananya lebih tinggi dari yang dibayangkan. padahal uang yang dia dan Agus sediakan hanya cukup untuk membeli bensin dan karcis masuk Bantimurung. Sempat protes beberapa saat, tapi Hendrik kalah ketika pemilik warung mengajaknya kedepan warung untuk membuktikan perkataannya apakah benar atau tidak. 

"Tadi saya lihat dipapan nama didepan warung ibu. Ternyata sudah tidak ada, papan nama yang dia baca tadi telah hilang."

Dicabut oleh pemiliknya karena dia mungkin tahu kalau dua anak ini paling sering makan ketupat di sini. karena gratis.

Ya malu deh, sudah masang tampang mewah tapi malah lebih suka makan ketupat gratis, kena getahnya kan. disuruh cuci piring sebelum pulang.

#ceritamaros



Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Like this ya