Moment tujuh belasan di Indonesia dipenuhi rasa bangga bagi
semua rakyat Indonesia baik yang tinggal diwilayah Indonesia sendiri maupun
yang berada di luar negeri. 70 tahun Indonesia sudah menghirup udara bebas dari
penjajah yang nyata merampas kemerdekaan dari segi fisik dan pemerintahan, tapi
itu semua berhasil direbut kembali oleh para pejuang bangsa ini dengan
mengorbankan nyawa mereka demi ganjaran syahid di sisi yang kuasa.
Hanya Minta di Follback
Cerita lucu of the week.
Di kampus ada teman yang paling hobby main instagram.
Saking sukanya sampai sampai setiap dosen yang masuk selalu di upload dalam
instagramnya (wujud penghargaan dan rasa cintanya). Makanan apapun yang
ia makan pasti selalu di upload dimanapun dia berada pasti selalu update status.
Malah lebih alay dan lebih narsis dibanding teman kelas saya Mitha yang selalu
selfie di kelas yang setiap harinya minimal foto yang diupload tak kurang dari lima
gaya.
Ceritanya begini ada seorang cewek yang namanya
Annisa yang dia taksir sekitar satu semester yang lalu. Pandangan pertama saat
ospek dan sama sama terlambat. Saat turun dari pete – pete (angkutan umum) dan saat Nawir membanting
stir motornya belok masuk lorong kampus disaat itu pula pandangan pertama mereka
bertemu tak lebih dari 2,5 menit.
Karena masih di pagi yang buta, wajahnya belum terlalu
jelas. Tiba tiba Telunjuk Panitia ospek yang berdiri dengan tampang garang
tepat dihadapan mereka berdua. “Turun
dari motor dan jalan jongkok masuk sampai depan pagar kampus, SEMUA!!!” Waduh
apes sekali nasibnya, sudah belum mandi pagi karena harus berangkat pukul 05.00
pagi dari rumahnya yang ada di kabupaten sebelah.
Hanya terlambat 7 menit dari pukul 06.00 dari kesepakatan saat pra ospek. Di hari pertama ospek kali ini menjadikan hal yang tak ubahnya sebuah lagu dangdut "pandangan pertama" sontak lagu tersebut langsung terngiang di telinga Nawir.
"Apakah ini yang namanya cinta pada pandangan pertama?". Tanya dia dalam hati. Entah bertanya sama siapa.
Sayang sekali tidak satu ruangan. Setelah istirahat ia mencoba mencari gadis yang dilihatnya dipagi buta itu. ruangan demi ruangan dia telusuri seolah mencari batu akik yang hilang. Setelah sampai dilantai dua ruangan paling ujung, ada salah seorang gadis yang menjadi tersangka utama untuk dicurigai.
"Mungkin itu dia". Rasanya ingin memukul pundaknya dari belakang dan berkenalan langsung agar rasa penasaran ini hilang. Untung saja belum sempat memukulnya,
Tiba - tiba, bukannya berhasil memukul pundak, malah pundaknya sendiri yang dipukul oleh panitia ospek. "Hei Kamu kumpulkan semua tempat sampah yang ada dilantai satu, dua dan tiga. dan buang ke pojok sana. *sambil menunjuk ke pojok gedung kampus
"Waduh, Lumayan jauh ni!.
Dengan setengah ikhlas dia berjalan membawa semua tempat sampah itu ke pojok gedung. Pucuk di cinta bulan pun tiba. Ada seorang gadis yang memakai jilbab hitam baju putih di ruangan terakhir yang ia lalui. "Tidak salah lagi, itu pasti dia". Teriak salah seorang temanya
"Annisa, ke musholla deh, sudah duhur"
"Iya tunggu nah".
Masya allah, anggun nian gadis itu, rajin ibadah pula. Sepulangnya dari kampus, dia mencoba mengutak atik semua jejaring sosial yang dia miliki, instagram, facebook, twiter line, path tapi sungguh begitu banyak nama "Annisa".
Keesokan harinya ....
Di ruangan pojok itu, dia kembali kesana. Mencoba mencari batu loncatan untuk menemukan nama twitter Annisa. Akhirnya ada salah seorang temannya yang baik hati memberikan nama twitternya meskipun dengan bayaran 30 ribu.
Kata katanya keren sekali, menyayat hati. seorang wanitah dakwah yang soleha. setiap tweetnya di retweet oleh Nawir. dari nama twitternya dia langsung menemukan seluruh jejaring sosial yang dipakai Annisa.
Satu semester kemudian . . . .
Karena tak kunjung difollow balik, ia memutuskan untuk meminta di follback langsung dihadapan Annisa. Karena sudah tidak tahan lagi ingin difollback ia mencoba mencegat Annisa di tepi jalan. Annisa yang tengah santai mengendarai motor fino nya berusaha waspada, karena merasa curiga dengan sepeda motor yang sedari tadi mengikutinya dari rumah Risna, ia berusaha mencari pertolongan dan berharap ada polisi yang sedang patroli.
Dengan topeng yang melekat diwajahnya, Nawir berusaha mencegat Annisa, bukan karena emosi ingin berbuat jahat. Tapi hanya ingin di follback. Dengan pisau mainan adiknya Dia mengarahkan ke arah Annisa. seperti aksi begal yang ceritanya sedang marak beredar dimasyarakat.
Pisau sudah sampai diujung leher Annisa.
"Kalau engkau masih ingin hidup....."
Dengan badan sedikit bergetar Annisa berusaha memotong pembicaraan Begal ini "Ambil saja motorku".
"Tidak, saya tidak akan mengambil motormu,saya akan mengambil hatimu saya cuma mau minta .... "
Karena Merasa curiga dengan sosok tubuh yang mengancamnya itu, Annisa berusaha membuka topeng yang digunakan laki laki ini.
"Nawir ??? Kamu? Tega membuat jantung setengah copot.."
"Saya cuma mau minta di follback, semua postingan kamu di instagram, twitter, facebook, path dll selalu saya like, nge-add kamu disemua jejaring sosial sudah saya lakukan, bahkan sudah setahun yang lalu :( , tapi sepertinya engkau tak mau menerimaku.
Mohon follback saya yah !!
*Annisa hanya mengerutkan kening*
#gubrakmoment
"Mungkin itu dia". Rasanya ingin memukul pundaknya dari belakang dan berkenalan langsung agar rasa penasaran ini hilang. Untung saja belum sempat memukulnya,
Tiba - tiba, bukannya berhasil memukul pundak, malah pundaknya sendiri yang dipukul oleh panitia ospek. "Hei Kamu kumpulkan semua tempat sampah yang ada dilantai satu, dua dan tiga. dan buang ke pojok sana. *sambil menunjuk ke pojok gedung kampus
"Waduh, Lumayan jauh ni!.
Dengan setengah ikhlas dia berjalan membawa semua tempat sampah itu ke pojok gedung. Pucuk di cinta bulan pun tiba. Ada seorang gadis yang memakai jilbab hitam baju putih di ruangan terakhir yang ia lalui. "Tidak salah lagi, itu pasti dia". Teriak salah seorang temanya
"Annisa, ke musholla deh, sudah duhur"
"Iya tunggu nah".
Masya allah, anggun nian gadis itu, rajin ibadah pula. Sepulangnya dari kampus, dia mencoba mengutak atik semua jejaring sosial yang dia miliki, instagram, facebook, twiter line, path tapi sungguh begitu banyak nama "Annisa".
Keesokan harinya ....
Di ruangan pojok itu, dia kembali kesana. Mencoba mencari batu loncatan untuk menemukan nama twitter Annisa. Akhirnya ada salah seorang temannya yang baik hati memberikan nama twitternya meskipun dengan bayaran 30 ribu.
Kata katanya keren sekali, menyayat hati. seorang wanitah dakwah yang soleha. setiap tweetnya di retweet oleh Nawir. dari nama twitternya dia langsung menemukan seluruh jejaring sosial yang dipakai Annisa.
Satu semester kemudian . . . .
Karena tak kunjung difollow balik, ia memutuskan untuk meminta di follback langsung dihadapan Annisa. Karena sudah tidak tahan lagi ingin difollback ia mencoba mencegat Annisa di tepi jalan. Annisa yang tengah santai mengendarai motor fino nya berusaha waspada, karena merasa curiga dengan sepeda motor yang sedari tadi mengikutinya dari rumah Risna, ia berusaha mencari pertolongan dan berharap ada polisi yang sedang patroli.
Dengan topeng yang melekat diwajahnya, Nawir berusaha mencegat Annisa, bukan karena emosi ingin berbuat jahat. Tapi hanya ingin di follback. Dengan pisau mainan adiknya Dia mengarahkan ke arah Annisa. seperti aksi begal yang ceritanya sedang marak beredar dimasyarakat.
Pisau sudah sampai diujung leher Annisa.
"Kalau engkau masih ingin hidup....."
Dengan badan sedikit bergetar Annisa berusaha memotong pembicaraan Begal ini "Ambil saja motorku".
"Tidak, saya tidak akan mengambil motormu,
Karena Merasa curiga dengan sosok tubuh yang mengancamnya itu, Annisa berusaha membuka topeng yang digunakan laki laki ini.
"Nawir ??? Kamu? Tega membuat jantung setengah copot.."
"Saya cuma mau minta di follback, semua postingan kamu di instagram, twitter, facebook, path dll selalu saya like, nge-add kamu disemua jejaring sosial sudah saya lakukan, bahkan sudah setahun yang lalu :( , tapi sepertinya engkau tak mau menerimaku.
Mohon follback saya yah !!
*Annisa hanya mengerutkan kening*
#gubrakmoment
#Just for fun
Puisi - Nikmat Tuhanmu yang Manakah yang Engkau Dustakan
Saat mata terpejam,
Hanya asma nya yang teringat.
Teringat juga terucap
Terucap meski tak bernada.
Tak pernah sejengkal jarak berlalu begitu saja,
Tanpa syukur kepadanya.
Tak pernah kulangkahkan kaki yang penuh dosa,
Hanya tuk mengakrabi dosa itu.
Meski hati kadang terlupa
Khilaf tak bisa dielakkan
Tapi sungguh rasa syukur
atas lindungan selalu tersua dalam hati.
Adakah hal yang terjadi padamu selain karena kehendaknya ?
Tidak !!!
Sungguh tidak !!!
Maka nikmat tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan ?
Atmosfer yang kau hirup begitu saja.
Tanah yang kau pijaki dimana pun.
Serta air yang kadang tak kau gunakan berwudhu.
Fabiayi ala i rabbi kuma tukassiban.
Maka nikmat tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan.
Bantimurung, 15 Agustus 2015
Syukron
Atmosfer Alami Karst Rammang - Rammang
Atmosfer Alami Karst Rammang - Rammang
Letaknya berada di bagian utara kota Makassar. Ketika anda melihat pemandangan bebatuan hitam ( taman
batu karst ) yang berjejer di tengah sawah, berarti anda sudah berada di tempat
yang tepat. Tinggal mencari dermaga penyebrangan untuk menyewa perahu yang
dalam bahasa setempatnya disebut “katinting”.
Karst Rammang – rammang, Atmosfer alami dengan gugusan gunung batu,
gua karst, hamparan sawah, petakan empang dan sungai pute dibalut pohon nipah
dan bakau serta telaga bidadari. Satu paket wisata yang harus dipenuhi kala
berkunjung ke rammang –rammang. Setelah meluncur dengan
Perahu, anda akan disuguhkan dengan pemandangan menarik disekeliling sungai pute,
dengan balutan pohon nipah dan bakau. Sesekali
terlihat dari celah dedaunan nipah, pemandangan gugusan gunung batu yang
sungguh indah. Seluas mata memandang, hanya mampu berucap subhanallah atas keindahan ini. Melintasi jalur dibawah cerukan
batu dengan bentuk seperti terowongan adalah salah satu syarat menjumpai kampung
Berua. Setelah berpijak diatas tanah anda akan disuguhkan panorama yang luar biasa,
dengan potret bebatuan karst, rumah kayu masyarakat setempat yang masih
tradisional, serta empang dan sawah yang membalut kedamaian masyarakat di rammang
rammang.
Keterbatasan
kata tak mampu melukiskan semua keindahan yang maha dahsyat ini, hanya rekaman
dalam retina mata yang menjadi saksi, jadi lebih baik datang dan menyaksikan
sendiri telaga bidadari dengan air yang masih alami. Suatu hamparan kenikmatan
terpampang luas di rammang - rammang, dan setiap anda memiliki kewajiban untuk
menjaga warisan keindahan ini.
Di daerah ini banyak sekali terdapat sungai
bawah tanah dan gua – gua, dimana pada ekosistem yang seperti ini menjadikan
salah satu daerah di bagian timur Indonesia ini menjadi lumbung air. Taman alam
dengan segala potensinya yang diberikan oleh tuhan dimanfaatkan oleh warga
sekitar dengan memanfaatkan air, cuaca,
dan keanekaragaman mahluk hidupnya untuk bertahan hidup.
Suasana menyusuri sungai Pute dengan balutan pohon nipa |
Bertani dan memelihara ikan dalam empang merupakan
mata pencaharian utama warga di sekitar daerah Karst yang membentang antara kabupaten
Maros sampai ke semenanjung kabupaten Pangkep. Meskipun tumbuhnya bebatuan ini
umumnya dengan bentuk yang tak beraturan di tengah hamparan sawah, para petani
tetap memanfaatkan tanah diantara lekuk bebatuan itu untuk menabur benih padi hingga
dipetik kelak. Selain padi, dibeberapa musim warga juga memanfaatkan empang
untuk memelihara ikan. Kadang dijumpai masyarakat yang mencari ikan disungai,
ada yang memancing ada pula yang memasang jaring.
Jadi apa hal menarik
yang bisa dinikmati di tempat ini ?
Gunung Batu |
Alat menumbuk padi |
Kawasan
ini telah membuka mata dunia dengan segala keindahan dan potensi alam yang
terkandung didalamnya. Terbukti dengan julukan rammang - rammang sebagai daerah
gunung batu kapur/karst terbesar kedua di
dunia setelah China Selatan di provinsi Yunnan tepatnya di Guizhou dan Guangxi.
Agar
wilayah ini bisa menjadi destinasi wisata yang terus membekas dalam ingatan,
pemerintah selalu berupaya mengembangkan wisata ini.
Salah satunya adalah festival
fullmoon yang digelar 4 – 5 Agustus 2015. Mengenalkan kepada pengunjung
beberapa kesenian adat seperti angngaru, mappasili, atraksi mappadendang, musik
gambus, kecapi serta tari pepe – pepe baine dan sendra tani episode taman
bidadari. Melintasi suasana rammang – rammang di malam hari memiliki sensasi
berbeda dari pada siang hari. Dibawah gugusan bintang diselubung gugusan batu
karst dan bulan purnama ada segerombolan kunang – kunang yang bermain riang disebuah
semak menyambut hawa baru pengunjung.
Subscribe to:
Posts (Atom)