Rindu
dengan mama adalah sesuatu yang sangat sering muncul bagi seorang anak yang
biasanya sedang bekerja diperantauan, yang di luar kota atau luar negeri, yang
sedang bersekolah, kost - kos’an atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya…..
Bagaimana
dengan Ayah, Bapak, Embo’, abah atau papa kita?
Sebenarnya
sih rasa kangen dengan ayah juga ada ya!! Tapi mengapa rasa kangen dengan mama
itu lebih tinggi dibanding dengan ayah.
Mungkin
saja karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari,
Tapi
tahukah kamu, jika ternyata Ayah-lah yang sering mengingatkan Mama untuk
menelponmu?
Mungkin
dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau
berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Ayah bekerja dan dengan wajah
lelah Ayah selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan
seharian?
Pada
saat dirimu masih seorang anak kecil…… Ayah biasanya mengajari buah hati
kecilnya naik sepeda. Dan setelah Ayah mengganggapmu bisa, Ayah akan melepaskan
roda bantu di sepedamu… Kemudian Mama bilang : “Jangan dulu Ayah, jangan
dilepas dulu roda bantunya” , Mama takut anak yang di sayanginya terjatuh lalu
terluka…. Dan pada saat kamu ingin dibuatkan suatu mainan tradisional ayah akan
selalu berusaha untuk terlihat bisa dihadapanmu agar kamu bangga punya ayah.dan
ayah tahu Si Kecilnya PASTI BISA .!
Pada
saat kamu menangis merengek meminta mainan yang baru, yang dimainin sama anak
teman/tetangga kita Mama menatapmu iba.
Tetapi
Ayah akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak
sekarang”
Tahukah
kamu, Ayah melakukan itu karena Ayah tidak ingin kamu menjadi anak yang manja
dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?
Saat
kamu sakit pilek, Ayah yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak
dengan berkata “Sudah di bilang! kamu jangan minum air dingin!”. Berbeda
dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut. Ketahuilah, saat
itu Ayah benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.
Ketika
kamu sudah beranjak remaja…. Kamu mulai menuntut pada Ayah untuk dapat izin
keluar malam, dan Ayah bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”.
Tahukah
kamu, bahwa Ayah melakukan itu untuk menjagamu?
Karena
bagi Ayah, kamu adalah sesuatu yang sangat – sangat luar biasa berharga..
Setelah
itu kamu marah pada Ayah, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu…
Dan
yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama….
Tahukah
kamu, bahwa saat itu Ayah memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam
batinnya,
Bahwa
Ayah sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?
Ketika
saat seorang pacar mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk
menemuimu, Ayah akan memasang wajah paling cool sedunia…. :’)
Ayah
sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang
tamu.. Sadarkah kamu, kalau hati Ayah merasa cemburu? Saat kamu mulai lebih
dipercaya, dan Ayah melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu,
kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka
yang dilakukan Ayah adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan
hati yang sangat khawatir…
Dan
setelah perasaan khawatir itu berlarut – larut…
Ketika
melihat sikecilnya pulang larut malam hati Ayah akan mengerasi dan Ayah
memarahimu.. .
Sadarkah
kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Ayah akan segera datang?
“Bahwa sikecilnya akan segera pergi meninggalkan Ayah” dan pada saat kamu
menuntut untuk dibelikan kendaran. Ayah akan terlihat menolak di depanmu namun
dalam hatinya berkecamuk keinginan untuk menuruti apa mau si kecilnya, dia pun
akan berusaha mendapatkan uang untuk membeli kendaraan itu, bahkan pinjam
dengan kerabat terdekat pun, ayah rela menahan rasa malunya.
Setelah
lulus SMA, Ayah akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau
Insinyur. Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Ayah itu semata –
mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti…
Tapi
toh Ayah tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan
Ayah
Ayah
melakukan itu semua agar kamu KUAT…kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Disaat
kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama
yang mengerutkan kening adalah Ayah.
Ayah
pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan
teman-temannya yang lain.
Ketika
permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka dan mainan baru, dan Ayah tahu
ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan…
Kata-kata
yang keluar dari mulut Ayah adalah : “Tidak…. Tidak bisa!”
Padahal
dalam batin Ayah, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Ayah belikan
untukmu”. Tahukah kamu bahwa pada saat itu Ayah merasa gagal membuat anaknya
tersenyum?
Saatnya
kamu diwisuda sebagai seorang sarjana. Ayah adalah orang pertama yang berdiri
dan memberi tepuk tangan untukmu. Ayah akan tersenyum dengan bangga dan puas
melihat “ Si Kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah
menjadi seseorang”
Sampai
saat seorang belahan jiwamu datang ke rumah dan meminta izin pada Ayah untuk
mengambilmu darinya. Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin.. Karena
Ayah tahu…..
Bahwa
lelaki/wanita itulah yang akan menggantikan posisin dan perhatiannya nanti.
Dan
akhirnya…. Saat Ayah melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang
yang mengasihimu, Ayah pun tersenyum bahagia….
Apakah
kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Ayah pergi kebelakang panggung
sebentar, dan menangis?
Ayah
menangis karena ayah sangat berbahagia, kemudian Ayah berdoa….
Dalam
lirih doanya kepada Tuhan, Ayah berkata: “Ya Allah tugasku telah selesai dengan
baik…. sikecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi seseoarang yang luar
biasa…. Bahagiakanlah ia bersama pasangannya…”
Setelah
itu Ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali
datang untuk menjenguk… Dengan rambut yang telah dan semakin memutih…. Dan
badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya….
Ayah
telah menyelesaikan tugasnya…. Ayah, Ayah, Bapak, atau Abah kita… Adalah sosok
yang harus selalu terlihat kuat… Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak
menangis…
Janganlah
sesekali engkau mencoba berbohong pada ayah mu karna dialah orang yang dapat
kamu jadikan sebagai pedoman hidup, apabila pada saat engkau menggantikan
posisinya menjadi seorang ayah, engkau akan meklakukan hal yang sama seperti
yang dilakukan seorang ayah kepadamu.
Ayah
adalah seseorang yang sangat berharga bagi saya, karna dia akan selalu berusaha
memenuhi apa yang kamu butuhkan didalam kehidupanmu. Bahkan setelah berkeluarga
pun apabila kamu mengalami suatu kendala yang berbau ekonomi, ayah-lah orang
pertama yang selalu mensupport kamu untuk “SELALU MENGATAKAN PASTI BISA”……..
1 komentar:
Write komentarayah ku andalanku
ReplyEmoticonEmoticon