Salam Maulidun Rasul.
Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad Waala ali Sayidina Muhammad.
Melatih kepekaan empati dengan melakukan aktivitas yang
berhubungan langsung dengan orang lain adalah salah satu hal yang baik. Salah
satunya dengan menjadi relawan. Relawan adalah orang yang siap, baik dengan
tenaga dan pikiran untuk melakukan hal hal yang bermanfaat bagi orang lain
tanpa pamrih. Itu menurut saya.
Mengutip salah satu hadits yang berbunyi “Dan sebaik baik
manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia (HR. Ahmad, Ath-Thabrani,
ad-Daruqutni).
Hadits tersebut merupakan salah satu hadits favorit. Dari
sekian banyak hadits yang pernah saya temukan baik di buku pelajaran atau
artikel internet (berhubung belum ada satu buku hadits pun yang pernah saya
baca, tapi insha allah akan). Berusahalah menjadi manusia seperti yang dimaksud
dalam hadits tersebut, tidak ada salahnya.
Menjadi bermanfaat bagi orang lain tidak harus memilih orang
itu keluarga atau bukan, kerabat, teman, kenalan atau bukan. Selama ia masih
manusia kita wajib berbuat baik kepada semua orang. Bahkan semua mahluk. Rasulpun
berkata demikian.
Saya pernah membaca novel “Hujan” karya Tere Liye. Ini novel
kedua yang kubaca dari seorang akuntan. Yang pertama berjudul “pulang” membahas
shadow economy dan Bujang yang tidak
minum alkohol serta tidak makan Babi. Di novel hujan ini, membahas Lail dan Maryam
dan hiruk pikuknya menjadi seorang relawan muda. Kedua remaja yang memiliki
jiwa sosial yang tinggi ini adalah korban dari keganasan bencana yang membuat
mereka kehilangan anggota keluarga. Karena kehilangan Itu membuat mereka
berusaha untuk bisa menjadi lebih berguna bagi orang lain. Sungguh suatu
kejadian yang dapat menjadi pelajaran berharga dan pengalaman untuk menjadi
lebih baik. Jika belum menemukan faedah dari kejadian anda setiap harinya,
segeralah mencari. Membuat orang lain merasa bahagia, merupakan tindakan yang
mulia. Mengukir senyum dimulai dari senyum diri sendiri kepada orang lain. karena
senyum adalah ibadah.
Saat ini banyak kepekaan yang saya temukan di beberapa lini
pergaulan. Teman kuliah, komunitas, OKP, teman kerja dll. Mungkin ini dampak
positif dari beredarnya istilah “baper” (bawa perasaan). Apa apa dihubungkan
dengan perasaan. Dan orang yang mudah baper akan mudah berempati. Asal empatinya
dilatih untuk ke hal hal yang positif semisal membantu penderitaan orang lain,
kesusahan orang lain, tidak melulu tentang perasaan “cinta yang keliru”.
Di Maros, ada komunitas yang dapat membantu anda menemukan
jati diri menjadi seorang relawan (orang yang mewadahi/terjun langsung)
mengatasi beberapa masalah kemanusiaan di kabupaten ini. Banyak program kerja
yang dijalankan selain berfaedah bagi fakir, juga bagi anak anak serta masjid
masjid. Namanya komunitas Maros berbagi. Berisikan anak anak muda yang tinggal
diseputaran Maros yang memiliki kepekaan sosial yang tinggi dan lebih berani
berekspresi. Sebaik baik sedekah adalah yang dilakukan secara terang terangan,
tapi apabila dilakukan secara sembunyi sembunyi itu lebih baik. Dengan
berkomunitas kita akan lebih bersemangat. Walaupun kegiataanya terlihat terang
terangan itu adalah syiar, sebuah ajakan “ayo berbagi” seperti slogannya let’s
share the care.
Bukannya riya’ tapi komunitas (yang berisikan orang orang)
adalah wadah untuk memperluas jaringan baik masukan/informasi tentang siapa
yang mesti dibantu atau mencari donatur donatur.
Ada banyak tempat / wadah / karcis untuk meraih surganya
Allah. Selain menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain, berbakti kepada
orangtua merupakan hal yang “sangat” dianjurkan juga. So, temukan karcismu sob.
Jum;at 12 Rabiul Awal 1439 hijriah (01 Desember 2017)
Salam MaulidurR asul (Allahumma Sholli ala Sayyidina
Muhammad, Waala Ali Muhammad)
3 komentar
Write komentarmantap, bener tuh, surga kan aya di telapak kaki ibu
Replybener,, jangan lupa bahagiain ibu kang :)
Replynice terimakasih sudah berbagi yah
Replyperawatan wajah pria
EmoticonEmoticon