Hari ini, Kamis 12 Mei 2017. Bertepatan dengan tanggal merah
yang selalu dinanti nantikan oleh para pekerja dan anak sekolahan. Suasana hari
tampak bersahabat, sehangat perjanjian yang telah disepakati seminggu yang
lalu.
Tujuan utama perjalanan ini adalah Puncak Makkaroewa atau
puncak telkom yang terletak di Dusun Nahung, Desa Labuaja Kecamatan Cenrana
Kabupaten Maros. Tempat ini baru baru saja jadi trend anak muda kekinian,
disamping suasana alamnya yang begitu indah, letaknya juga yang berada di
puncak memberikan kesan seperti halnya mendaki ke puncak gunung.
Meet point kali ini di rumah Haerul (Manuruki – Poros Bt.
Murung km 7), sembari menunggu teman yang berangkat dari Kab. Pangkep kami
mengecek kendaraan apakah layak pakai atau tidak. Dari aksi cek per cek, ada
satu motor yang di nyatakan tidak bisa digunakan. Hal ini disinyalir karena
sudah beberapa tahun akinya belum diganti dan harus melewati masa rehabilitasi
di bengkel terdekat. Sekian laporan dari kami.
Lanjut, Siang itu fix berangkat pada pukul 10.00 wita, molor
dari perkiraan awal yaitu pukul sembilan. Tapi tidak masalah, jam karet sudah
sering kami temui. Kurang dari sejam
perjalanan, melewati liku jalanan menanjak dan sesekali tikungan delapan, tak
terasa akhirnya sampai juga. Di Kecamatan Cenrana, bukan hanya puncak
Makkaroewa yang menjadi tujuan utama kami, tapi disana, dirumah Mayang sari ia telah
menyediakan beberapa makanan lezat yang mengisi perut perut lapar kami. Rumah
mayang yang satu jalur ke wisata tanah tengah membuat kami menambah jadwal
kunjungan hari ini. Melalu grup whatsapp Mereka
saling share tempat tempat yang hendak dikunjungi. Dan akhirnya yang fix hanya
air terjun Maddenge dan puncak makkaroewa saja, itu karena keterbatasan waktu
sehari yang kami gunakan.
Trip baru kami mulai ba’dda
duhur. Setelah puas mengisi bahan bakar untuk energi tubuh, kami yang sejumlah enam
belas orang kurang separuh dari teman kelas di keuangan dua, melaju dengan kecepatan santai. Tujuan awalnya
di Air terjun Maddenge’/Bantimurunge. Sebelumnya sudah pernah berkunjung kesini
sekitar setahun yang lalu, tapi karena ada beberapa teman yang belum pernah,
akhirnya ke sini lagi. Ternyata jalurnya sudah diperbaiki dan lebih memanjakan
pengunjung. Untuk sampai ke puncak air terjun yang lebih mirip tebing ini tidak
perlu menghabiskan waktu banyak lagi, mungkin sekitar lima belas menit.
Air Terjun Maddenge / Bantimurunge |
Setelah puas mengambil beberapa
gambar dan menikmati hembusan rintik air terjun kami memutuskan melanjutkan
perjalanan ke tujuan utama. Cukup dekat karena tak sampai menyebrang kecamatan.
Dari sisi jalan, dari arah Bone jalur masuk puncak makkaroewa ini ditandai
dengan palang besio disisi kanan jalan. Apabila berangkat dari arah Maros,
tidak jauh dari kantor desa Labuaja anda akan menemui jalur ini. Kalau bingung,
silahkan saja bertanya ke warga setempat, katakan saja hendak ke puncak telkom.
Perjalanan ke puncak, dengan trek
mendaki terus sampai ujung. Asli. Jadi, usahakan motor anda dalam keadaan sehat
wal’afiat. Udara sudah terasa dingin ketika mendekati puncak. Di tempat parkir,
akan ada panitia atau pengelola yang umumnya anak muda yang berkomunikasi
dengan pengujung. Tidak dipasang tarif berapa biaya masuknya, hanya dari
keikhlasan pengunjung saja.
Semilir angin yang sejuk merasuk tapi
tak sampai ketulang, saya kurang paham bagaimana tulang saya mampu merasakan
angin. Tapi yang saya rasakan di puncak ini benar benar sejuk. Bahkan siang ini
sekitar pukul 15.00 wita disaat matahari masih cerah udara sangat bersahabat. Rindangnya
pohon pinus dan indahnya pemandangan kota
camba dari puncak ini memberikan ketenangan jiwa. Beberapa pengunjung
asik berselfie ria, ada yang membaca, ada yang ngecamp, aa yang mengobrol, dan
masih banyak lagi aktivitas yang dilakukan disini. Kebetulan pada hari itu, ada
pameran buku jadi cocoklah menikmati alam sambil bercengkarama dengan buku. Ukhi’,
teman SMK, salah seorang dari pengelola
yang tergabung dalam anggota form pemuda Labuaja mengaku senang bisa menjadikan
tempat ini jadi wisata baru dikalangan anak muda. Terbukti pengunjung yang
terus bertambah, karena pengelola yang kreatif, mengadakan basar dan konser
musik hutan di tempat ini.
Ada banyak lokasi untuk mengambil
gambar, Silahkan saja datang dan nikmati sendiri.
Tak sempat menunggu senja di
tempat ini karena hari kian menenggelamkan kenangan. Membawa cerita cerita
indah yang sengaja dirangkai oleh kaki, tangan dan hati manusia. Semoga manusia
senantiasa bersyukur atas nikm
at yang diberikan Allah swt.
EmoticonEmoticon