Terlihat seorang anak muda yang sedang asik menikmati harinya. Da berdiri disana sudah sejam lebih. Mencoret tembok dengan pilox, di tepi
jalan yang agak tersembunyi dari keramaian. Meluapkan emosi dari imajinasinya. Kreatif sekali. Gambar yang dihasilkan
pun bernilai seni tinggi. Sangat jarang ada anak muda yang mempunyai bakat sehebat dirinya. Jika
hasil coretan piloxnya itu dikonversikan ke lukisan yang dipasang pada pameran
pameran pelukis terkenal, maka itu akan jadi
sangat menarik dan terkesan “mahal”.
Aksi anak muda itu dilakukan disore hari, kala matahari
sudah mengeluarkan cahaya orange. Tembok yang menghadap ke barat, (arah kiblat
yang dianut masyarakat indonesia), itu berkilau dengan warna dasar kuning. Terbias
cahaya orange menyilaukan mata, memancing seorang anak muda lainnya untuk
menghampiri.
“Apa yang kamu lakukan disini? Jangan mengotori sembarangan.
Kalau mau melukis, di buku gambar sana !” seru anak muda yang baru datang itu.
“Ini kan milik umum, terserah saya mau melukis dimana”. Pembelaan
dirinya.
“Santai maki’ saja ces. Dunia ji ini. (santai saja ini hanya
dunia), jangan terlalu serius hanya karena mau terlihat hebat”. Seru anak muda
itu lagi.
“harusnya kamu yang santai, jangan peringati orang lain
kalau kamu juga hanya sibuk mengejar dunia”. Tangkisannya.
Ternyata mereka adalah sahabat yang sedang mengalami masalah.
Setelah lulus, masing masing sudah terlalu sibuk dengan aktifitasnya, dengan
rutinitasnya dan dengan orang orang baru yang mereka temui yang lebih sibuk
dari biasanya.
Dunia memang tempatnya kesibukan, sibuk bekerja, sibuk
belajar, sibuk mengurus (menurus anak/istri/suami/keluarga), sibuk beribadah
dan sibuk yang lainnya. Dunia terlalu sibuk sampai - sampai membuat banyak
manusia lupa bahwa dirinya tidak akan hidup selamanya.
Tapi kita tahu bahwa dibalik kesibukan yang dilakukan
seseorang itu semua pasti punya tujuan. Tergantung manusianya, apakah tujuan
yang ingin dicapai sementara atau selamanya, tujuannnya dunia atau dunia dan akhirat.
Kembali ke kata “Ini hanya dunia, santai saja!” sebenarnya
itu hanya ungkapan untuk para pemburu. Pemburu kemewahan dunia. itu hanya
sekedar peringatan bahwa jangan terlalu sibuk dengan tujuan dunia yang belum
jelas apakah itu baik atau tidak. Jangan jadi pemburu yang terlalu ganas. Karena cepat atau lambat nafas tak akan bisa menyatu dengan raga. Sekuat apapun engkau di masa muda, pasti akan tiba hari tua yang membuatmu menyesali kekuatan yang tidak dimanfaatkan dengan baik.
Ada juga yang menyalahartikan ungkapan ini ke hal hal yang menyangkut kegiatan agama . Misalnya orang yang ibadahnya rajin dikatain begitu. Tidak takut dosa? Orang yang seperti itu yang harusnya diperingatkan bahwa dunia hanya sementara.
Ada juga yang menyalahartikan ungkapan ini ke hal hal yang menyangkut kegiatan agama . Misalnya orang yang ibadahnya rajin dikatain begitu. Tidak takut dosa? Orang yang seperti itu yang harusnya diperingatkan bahwa dunia hanya sementara.
Ini hanya dunia, dunia akan tetap menjadi dunia tempat orang
akan terlena. Jadi hati - hati, dan jangan lupa untuk saling nasehat menasehati dalam menetapi kebenaran dan kesabaran.
EmoticonEmoticon