Waktu silih berganti, membawa peradaban memihak kepada penguasa. Penguasa yang selalu mencoba menggali apapun yang dianggapnya bisa memperkuat tahtanya.
Hai yang merasa hebat dengan pernak pernik yang mengagungkan. Sungguh indah riasanmu, kau sungguh membuat iri orang orang yang melihatmu. Langkahmu yang begitu tegak, wajah menengadah, dada yang dibusungkan dan tepuk langkah kaki dari sepatu bercorak terkenal. Sungguh mewah dan glamour.
Apapun yang terlontar dari lisanmu begitu manis, seolah itu adalah granat yang harus sesegera mungkin dilemparkan, apabila tidak akan meledak!!! meraib yang seharusnya bisa diselamatkan.
Sayang,
Itu semua hanya sementara, itu semua hanya titipan tuhan. Yang, jika tidak dikembalikan, akan pulang dengan sendirinya. Dengan cara apapun dia akan berusaha kembali kepada pemilik yang sesungguhnya.
Jangan pernah merasa dunia selamanya, karena akan tiba waktu takkan ada yang bisa berkuasa, takkan ada yang bisa memerintah, takkan ada yang bisa dijadikan tameng pelindung.
Semua akan dilakukan sendiri, tanpa ringan tangan dari orang lain, tanpa lap/kanebo yang bisa membuat mengkilap *ini apa?*.
Wewenang, kadang bisa membuat bijaksana, tapi tak jarang membuat bajak-sana sini. Bukan hanya ladang sendiri tapi ladang orang lain kadang dirasa menjadi milik sendiri.
EmoticonEmoticon