Atmosfer Alami karst Ramang - ramang #2

16:18

Take by Syukron. (Pemandangan dari atas perahu)
Edisi liburan kali ini masih di seputaran maros. "Ramang - ramang" ya seperti itulah mereka menyebutnya. Letaknya berada di bagian utara kota Makassar. Ketika anda melihat pemandangan bebatuan hitam ( taman batu karst ) yang berjejer di tengah sawah, berarti anda sudah berada di tempat yang tepat. Tinggal mencari dermaga penyebrangan untuk menyewa perahu yang dalam bahasa setempatnya disebut “katinting”. sebenarnya pembahasan mengenai ramang - ramang sudah saya bahas sebelumnya dalam trip yang pertama yang kunjungannya malam hari di Atmosfer Alami karst ramang - ramang saat pengadaan festival fullmoon di tempat ini. Dinas pariwisata terus berupaya mengembangkan lokasi yang sebenarnya hanya berawal dari pemukiman penduduk yang belum
terekploitasi oleh hiruk pikuk perkotaan (tradisional). Hanya saja untuk menjangkau lokasi ini perjalanannya yang cukup menantang. karena harus melewati dua jenis transportasi yaitu darat dan air *mirip ekspedisi saja. hehehe*.

Dua jalur ini bisa didapatkan dengan mengitari seputar wilayah Bosowa saja. Dengan memanfaatkan keuntungan masing - masing jalur para wisatawan dihadapkan pada dua pilihan lokasi penyebrangan. karena ada dua dermaga yang menjadi akses utama ke kampung berua, maka pilihan pertama Dermaga yang ada di dekat jalan umum atau dermaga satu. Dermaga ini bisa ditemukan dengan mengikuti mobil pengangkut semen ke PT. Semen Bosowa dan di jembatan pertama sebelah kiri, apabila kita telah melihat banyak perahu dengan background air disela bebatuan maka itulah penyebrangannya. 

keuntungan dermaga satu ini, kita bisa menikmati perjalanan air dengan waktu yang lebih lama disuguhkan dengan pemandangan yang indah dibalik batu, pohon bakau, dan melewati terowongan batu yang tidak akan ditemui jika melewati terowongan dua. 

Pilihan Kedua Dermaga yang terletak di ujung utara dari dermaga satu. Dari dermaga dua ini kita bisa mengendarai perahu beberapa menit menuju kampung berua. Lokasi ini cukup jauh beberapa ratus meter dari jalan umum. Tapi keuntungan melewati jalur ini, dalam perjalanan kita akan menyaksikan gugusan gunung batu hitam yang saling terpisah membentuk pola yang tidak beraturan. pokoknya sangat indah mirip gugusan batu Yunann di China (bisa dilihat di film Assalamu alaikum Beijing). Gugusan batu ini akan disaksikan sepanjang perjalanan karena berada di tepian jalanan cor menuju dermaga dua. 

keuntungan kedua dari dermaga dua ini, jika masih sempat (masih ada waktu) kita bisa meminta kepada pemilik perahu untuk diantar mengitari sungai sampai ke tepian dermaga satu. Jadi semua pemandangan bisa disaksikan, Tergantung anda, apabila bisa mengajak kompromi si pemilik perahu. 

Gugusan batu diantara persawahan
yang akan disaksikan jika
melewati dermaga dua.
Saat perahu sampai dan mulai merapatkan dirinya diantara ceruk bebatuan, kami mulai menyusuri celah yang ada. Dengan memakai topi rimba dan bekal yang ada  perjalanan dimulai dari menyusuri empang yang didalamnya terdapat beberapa jenis ikan dan udang. 
Kehidupan masyarakat disini sudah  sejahtera sekali  menurut saya. Dimana, selain empang juga terdapat sawah yang menjadi pendampingnya. Kebutuhan jasmani manusia akan  terpenuhi  jika tinggal ditempat ini. Sudah ada ikan, beras dan beberapa sayur yang bisa ditanam dipematang sawah. Butuh ketenangan seperti apa lagi?. Hamparan gunung, tanah yang luas, persawahan, empang dan sungai serta gua dan beberapa jenis tumbuhan, bukannya itu semua karunia dari Allah swt kepada ummatnya yang kadang lalai?. Maka nikmat tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan?. 

Perjalanan yang cukup melelahkan disiang ini, akan terbayar dengan makanan favorite gado - gado yang sempat menitipkan dirinya sebagai bekal. Beristirahat dirumah keluarga pemilik perahu akan memulihkan tenaga kami untuk terus menyusuri celah di ramang -ramang ini. ada gua dan bukit "Ammarung" sebagai puncak. konon katanya dinamakan "Ammarung" karena pada saat hujan, air hujan yang menjatuhi bukit batu itu mengeluarkan bunyi yang dalam bahasa bugisnya adalah "Ammarung".

Karst Rammang – rammang, Atmosfer alami dengan gugusan gunung batu, gua karst, hamparan sawah, petakan empang dan sungai pute dibalut pohon nipah dan bakau serta telaga bidadari. Satu paket wisata yang harus dipenuhi kala berkunjung ke rammang –rammang. Setelah meluncur dengan Perahu, anda akan disuguhkan dengan pemandangan menarik disekeliling sungai pute, dengan balutan pohon nipah dan bakauSesekali terlihat dari celah dedaunan nipah, pemandangan gugusan gunung batu yang sungguh indah. Seluas mata memandang, hanya mampu berucap subhanallah atas keindahan ini. Melintasi jalur dibawah cerukan batu dengan bentuk seperti terowongan adalah salah satu syarat menjumpai kampung Berua. Setelah berpijak diatas tanah anda akan disuguhkan panorama yang luar biasa, dengan potret bebatuan karst, rumah kayu masyarakat setempat yang masih tradisional, serta empang  dan sawah  yang membalut kedamaian masyarakat di rammang rammang.
Puncak, perjalanan. Bukit Ammarung



sayang, dalam perjalanan kali ini belum sempat menikmati sejuknya telaga bidadari karena dapat mitos dari pemilik perahu. Semoga dalam perjalanan berikutnya sudah sempat. Amin.

Sore yang membendung membuat perjalanan kami hari ini cukup sekian. 
kembali menyusuri sungai pute Melewati dermaga dua untuk menuju dermaga satu dan kembali lagi ke dermaga dua (hasil dari kompromi kami sebelumnya). Setidaknya berada diatas air bisa lebih menenangkan pikiran kami dibalik canda dan tawa yang sempat menyelimuti perjalanan kami hari ini. Thanks. 


Widya-Tino_Zudhar_Agus
Basri_Evi_Zyukron





Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Like this ya