Perbedaan Zuudson (Curiga) dengan Husnudzon

07:56
 Curiga Mewujudkan Kewaspadaan !!!

Rasa waspada tak ada salahnya untuk selalu ada. Bagi dunia yang panas saat ini banyak penipu yang sangat sulit dikenali. Mereka menjelma menjadi rakyat biasa bergaul dan masuk kedalam lingkungan keseharian kita. Bahkan sampai ada yang berdasi untuk mengail ikannya.

Curiga akan menimbulkan kewaspadaan. Sehingga, waspada sangat perlu kita miliki dalam diri sebagai perlindungan terhadap hal / masalah sekecil apapun yang akan menimpa. Misalnya saat mendung kita waspada terhadap akan turunnya hujan maka akan menimbulkan pendapat untuk menyediakan payung / jas hujan. sebenarnya waspada lebih kepada perlindungan diri. karena adanya rasa curiga maka waspada akan selalu bergandeng padanya.

Mungkin curiga sama saja dengan suudzon atau negatif thingking. Karena rasa curiga akan mengakibatkan pikiran buruk kepada sesuatu yang dicurigai. Sedangakan curiga mampu memiringkan wajah kala bertatapan dengan seseorang yang dicurigai. dari hal ini akan lahirlah hubungan tidak harmonis dalam lingkungan.

Pernah ada seseorang yang ingin menumpang, kebetulan malam itu saya tidak ada boncengan. mau menolak, kasihan juga. Karena katanya jaraknya tidak terlalu jauh *kenapa tidak jalan saja kalau dekat*. Pastilah muncul rasa curiga pada saat itu. Apalagi orang tersebut dengan tampang yang tidak terlalu meyakinkan. saya masih sibuk dengan hp saya.
"Tunggu sebentar ya pak". 
"Iya tidak apa apa lakukan saja, saya juga tidak buru - buru kok".
Dengan kata katanya yang seperti itu semakin membuat saya mengerutkan kening. "Bisa dipercaya tidak ini orang?" apalagi akhir akhir ini makassar diramaikan dengan aksi geng motor. "mudah mudahan saja tidak diculik"-_-".

Setelah di perjalanan melakukan cek dan ricek ternyata dia orang yang bekerja ditempatku juga, tapi dibagian produksi. setelah mencurigai sekian dalam akhirnya lega juga setelah dia sampai di tujuan. Tanpa meninggalkan lecet sedikitpun.

Dari kasus diatas pastilah apabila saya husnudzon dari tadi saya akan melayani dengan baik orang itu. Tapi kecurigaan dan zuudson menjadi tirai penghalang untuk bertindak luwes kepada orang lain. 

Untuk lebih jelasnya kita bisa pahami hadis dibawah ini.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh imam Muslim dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW pernah berpesan kepada umat Islam untuk menjauhi prasangka buruk, karena prasangka buruk termasuk sedusta-dusta perkataan.

Hadits Riwayat Muttafaq Alaih
عَنْ اَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ : إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَاِنَّ الظَّنَّ اَكْذَبُ الْحَدِيث(متفق عليه)
Artinya: “Dari Abu Hurairah ia berkata telah bersabda Rasululloh.” Jauhkanlah dirikamu daripada sangka (jahat) karena sangka (jahat) itu sedusta-dusta omongan,(hati)”. (HR. Muttafaq Alaih)

Hadits Riwayat Bukhori
إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَاِنَّ الظَّنَّ اَكْذَبُ الْحَدِيث ،وَلاَتَحَسَّسُوا وَلآتَجَسَّسُوْا وَلآتَحَاسَدُوا وَلآتَدَابَرُواوَلآتَبَاغَضُوا وَكُوْنُوْا عِبَادَ اللهِ إِخْوَانًا (رواه البخارى)
Artinya: “Jauhilah sifat berprasangka karena sifat berprasangka itu adalahsedusta-dusta pembicaraan. Dan janganlah kamu mencari kesalahan, memata-matai,janganlah kamu berdengki-dengkian, janganlah kamu belakang-membelakangi danjanganlah kamu benci-bencian. Dan hendaklah kamu semua wahai hamba-hamba Allahbersaudara.” (HR. Bukhori).

Harusnya suudzon tidak dimiliki dan diterapkan dalam pandangan keseharian kita. yang harus diterapkan adalah Husnuzon (berbaik sangka). Apabila kita selalu berbaik sangka / positif thingking maka semua kecurigaan akan hilang. 

#Perbedaan zuudson (negatif thingking) dan husnudson (positif thingking)

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

Like this ya