Suatu hari disaat aku kelelahan membantu ayah menyemaikan padi disawah kuselalu berjalan menuju tempat yang satu ini. Letaknya yang tidak jauh dari tempat penyemaian padi ayahku membuatku tak bosan bosan mengunjungi tempat ini "Balai Bambu di Tengah Sawah" itulah hal yang aku juluki untuk tempat menarik yang satu ini.
Telah menjadi kebiasaan yang sulit untuk kuhindari yaitu tertidur. Tertidur ditengah hamparan
dan angin sepoi sepoi yang menerpang tubuh ini, seakan berada di pantai mirip diujung kota Makassar sana. Sayup sayup Padi menguning yang melambai lambai dari samping sawah tempat ayahku menyemai menambah suasana asik di pagi menjelang siang ini.
dan angin sepoi sepoi yang menerpang tubuh ini, seakan berada di pantai mirip diujung kota Makassar sana. Sayup sayup Padi menguning yang melambai lambai dari samping sawah tempat ayahku menyemai menambah suasana asik di pagi menjelang siang ini.
Disaat kucoba mulai tertidur dengan suara burung yang bekejaran itu, mata pun sedikit demi sedikit terlelap mencoba menghindarkan retina dari cahaya sang surya di siang itu, sebuah sosok misterius datang dengan hal yang sudah tak jarang terngian di telingaku. datang dengan perlahan menyapaku yang sedang sendiri tertidur di balai bambu ini.
Mimpi yang sudah sedikit lagi menemani tidurku ini seakan buyar karna gangguannya dia dengan sangat berani mencoba menyentuhkan kulitnya dengan kulitku ini, kulik hangatnya yang membuat tubuhku geli dan merinding. Kucoba menggerakkan sedikit tanganku untuk menghindarinya berharap dia tahu bahwa aku akan segera terbangung. Tapi tidakkk!! sungguh disanyangkan aktingku kali ini tidak membuatnya jera. Dia tidak pergi dari tempat ini. malah dia sangat dan bertambah semangat untuk menggangguku di siang ini.
Dia kembali menyentuhkan mulutnya keleherku dan berharap bahwa aku akan kembali mengecupnya. tapi sungguh hal yang sangat kuhindari tapi kumengharapkan satu hal yaitu "Menyentuh dia dengan tanganku sendiri" lalu menghempaskannya. Tapi dia selalu berhasil lolos dari jeratanku. Kali ini dia sangat terkaget dengan ekspresi yang kukeluarkan dengan dahsyat yaitu tiba tiba terbangun dan berteriak sembari mencoba memukulinya. dengan sigap dia terbang dan menjulurkan lidahnya kepadaku sunngguh kesal diri ini dilidahi oleh seekor "Lalat" sungguh merugikan. heheheh. udah disentuh gratis kabur lagi.
Dia kembali menyentuhkan mulutnya keleherku dan berharap bahwa aku akan kembali mengecupnya. tapi sungguh hal yang sangat kuhindari tapi kumengharapkan satu hal yaitu "Menyentuh dia dengan tanganku sendiri" lalu menghempaskannya. Tapi dia selalu berhasil lolos dari jeratanku. Kali ini dia sangat terkaget dengan ekspresi yang kukeluarkan dengan dahsyat yaitu tiba tiba terbangun dan berteriak sembari mencoba memukulinya. dengan sigap dia terbang dan menjulurkan lidahnya kepadaku sunngguh kesal diri ini dilidahi oleh seekor "Lalat" sungguh merugikan. heheheh. udah disentuh gratis kabur lagi.
>>> kesan dibalai bambu <<<
EmoticonEmoticon