Langit di hari ini ahad, 22 Desember 2013 menampakan wajah
murung. Karena sejak semalam, awan hitam tebal seakan tak mau beranjak dari
tempat pijakannya. Seolah melarang kami untuk melakukan aktivitas di hari ahad
ini. Padahal kami sedang semangat semangatnya untuk melakukan tour “ciee sok,:D ” ke Bugis waterpark yang
ada di Antang. Tapi walaupun hujan gerimis di pagi hari yang seakan memberi
magnet untuk tetap di tempat tidur saya tetap melawan magnet itu dengan besi
bajakan agar bisa bangun dan menuju ke tempat kerja untuk berkumpul lalu
berangkat ke Bugis Waterpark.
Dengan jumlah mobil yang diperkirakan ada 15 unit, kami
berangkat tidak tepat pada jadwal yang
telah disepakati yaitu jam 08.00. Dan kami baru tiba dilokasi sekitar pukul 10.00. Letak Waterpark yang berada didalam kawasan perumahan elit, membuat mata seakan disejukan dengan rumah rumah ala orang" barat.
telah disepakati yaitu jam 08.00. Dan kami baru tiba dilokasi sekitar pukul 10.00. Letak Waterpark yang berada didalam kawasan perumahan elit, membuat mata seakan disejukan dengan rumah rumah ala orang" barat.
Tepat pada gerbang depan Bugis waterpark terdapat miniatur
perahu finishi terbalik yang membuat para pengunjung harus melewatinya karena
disana terdapat beberapa orang petugas memeriksa tas dan karcis. Karena
ditakutkan pengunjung membawa makanan masuk, maka pemeriksaan di loket ini bisa
dikatakan cukup ketat. Larangan membawa makanan bagi pengunjung ini mungkin
karena pengelola tidak ingin kebersihan didalam area waterpark menjadi kotor.
Karena memang disekeliling kawasan waterpark ini tertata rapi dan bersih,
dimana lagi juga sedang dalam tahap pembangunan jadi harus memberikan
pencitraan yang baik dimata pengunjung.
Karena dilarang membawa makanan, pengelola harus menyediakan
makanan bagi pengunjung. Dan itu semua dapat teratasi dengan baik. Dengan harga
tiket/karcis masuk kedalam Bugis waterpark ini pada hari saat kunjungan saya
yaitu seharga Rp. 125.000 per orang diikutkan pula lah sebuah voucher makan
siang dan voucher snack bagi pengunjung. Dan tempat pengambilan makanan ini
yang unik dengan miniatur meyerupai gubuk gubuk kecil di pinggir sawah dengan
dua orang pegawai perempuan yang melayani pengunjung dengan ramah.
Berbagai wahana yang bisa dinikmati pengunjung untuk melepas penak dan galau diantranya :
- Kolam anak dengan waterboom dipuncak yang menyemburkan air ketika ember besar yang menggunakan konsep kemiringan itu tertumpah. Dengan model arena bermain anak anak yang sungguh unik dan penuh tantangan ini membuat anak menikmati liburannya.
- Kolam dewasa yang cukup luas dengan tingkat kedalaman yang paling dalam yaitu 1,35 m. Disertai arena untuk bermain volly air. Tapi kami juga menggunakannya untuk bermain bola air.
- Sungai kecil buatan yang digunakan untuk berkeliling menikmati keindahan Bugis waterpark dengan ban baik untuk satu orang maupun berdua.
- Arena peluncuran yang terdiri dari berbagai tingkat. Mulai dari yang terbawah dengan menggunakan matras dan pengunjung harus dalam posisi tiarap. Tingkat kedua dengan tiga buah pilihan yaitu biru tanpa menggunakan ban, merah dengan menggunakan satu ban untuk satu orang, dan terowongan yang menggunakan dua ban. Yang memberikan sensasi untuk berteriak sepuasnya. Serta ditingkat ketiga atau tingkat tertinggi dengan dua buah peluncuran yang pertama terowongan yang sangat gelap gulita yang kita hanya bisa melihat terang ketika sampai dibawah. Dan yang kedua peluncuran merah yang posisinya lurus tanpa berkelok, tapi woow memberikan sensasi yang tak pernah terlupakan. Masih ada beberapa peluncuran yang belum bisa digunakan karena masih dalam tahap pembangungan.
- Cafe yang disertai pemain musik yang bisa menghibur pengunjung.
- Beberapa saung sebagai arena peristirahatan bagi pengunjung. Yang letaknya berada di pinggiran pinggiran kolam. Disekeliiling taman yang indah.
- Kolam pijat yang masih dalam tahap perbaikan dan masih banyak lagi
Yang paling unik dari tempat ini yaitu bahasa yang terlihat
dari papan papan petunjuk yang menggunakan bahasa bugis. Namanya juga Bugis
waterpark adventure, ya pastilah berbahasa bugis. Tapi tenang saja pengunjung
yang berasal dari luar juga dapat mengerti kok, karena disertai pula dengan
bahasa inggris dan bahasa indonesia.