Kisah Sahabat Nabi yang Berperan Penting dalam Dakwahnya

Subhanallah
Dari semua ummat nabi muhammad dimasanya, ada beberapa orang orang pilihan yang begitu dekat dengan beliau, belajar memahami, belajar menjadi seorang baik. Dari seorang yang dahulunya biasa saja akhirnya menjadi orang yang punya andil yang tinggi dalam sejarah berkembangnya islam sebagai agama yang tiada tercelah. Subhanallah. Inilah kisah singkat Sahabat dekat  Nabi Muhammad SAW yang berperan penting dalam kehidupan dan dakwahnya :

1. Abu Bakar as Sidiq

Beliau lahir dua tahun beberapa bulan setelah kelahiran Rasulullah Saw di kota Mekkah. Atau pada tahun 51 sebelum Hijriah (751 M). Nama lengkapanya Abdullah bin Utsman bin ‘Amir bin Ka’ab at-Taimy al-Qursy. Dulunya bernama Abdul Ka’bah, kemudian Rasulullah mengantinya dengan nama Abdullah. Gelarnya As-Sidiq; orang percaya. Ketika terjadi peristiwa Isro’ dan Mi’roj, beliaulah termasuk orang pertama yang percaya dengan peristiwa itu. Maka beliau digelari as-Siddiq. Nama panggilanya Abu Bakar. Ibunya bernama ummul Khoir Salma binti Shahr bin ‘Amir .

Di kalangan kaumnya dikenal dengan al-‘Atiq. Konon ceritanya Rasulullah pernah berkata; “Kamu adalah hamba Allah yang dijauhkan (‘Atiq) dari api neraka”. Maka sejak itulah terkenal di kalangan sahabat dengan sebutan al-‘Atiq. Pendapat lain mengatakan karena wajahnya yang ganteng. Pendapat lain karena banyak memerdekakan budak muslim seperti Bilal. Pendapat lain karena tidak ada cacat dalam nasabnya.

Mengenai pribadinya, Ibn Asakir meriwayatkan dari Abdullah bin az-Zubair, “Ketika para sahabat sedang kumpul dalam suatu majlis, seseorang bertanya kepada Abu Bakar. “Apakah kamu pernah minum khomer pada masa Jahiliyah?” kata orang itu. Beliau menjawab, “Aku berlingung kepada Allah. “Kenapa” orang itu bertanya. “Saya dapat menjaga kehormatan diriku dan muruah. Sebab orang yang minum khomer hilang kehormatannya dan muruahnya” jawab Abu Bakar. Orang pun melaporkan kepada Rasulullah. Rasulullah berkata, “Abu Bakar benar. Abu Bakar benar.” Dari Aisyah ‘Aisyah r.a. berkata, “Demi Allah, Abu Bakar r.a. belum pernah membaca syair pada masa Jahiliyah dan Islam. Beliau dan Utsman bin ‘Affan tidak pernah meminum khomer/arak.”

Pada waktu Rasulullah wafat, kaum muslimin mulai guncang dan kebinggungan akan keberlangsungan Islam. Melihat kondisi yang sangat membahayakan ini, beliau dengan lantang berkata; “ Siapa diantara kalian yang menyembah Muhammad (Rasulullah), maka Muhammad sudah wafat. Tapi barangsiapa menyembah Allah SWT maka Allah SWT itu hidup dan tidak akan mati.” Mendengar ucapan itu, maka tenanglah hati umat Islam. Hingga akhirnya Allah SWT menguatkan keimanan mereka.

Selepas Rasululllah wafat, beliau diangkat menjadi kholifah oleh kaum muslimin pada tahun 11 H. inilah sejarah pergantian kempimpinan umat Islam untuk pertama kali yang didasarkan pada syuro’ (musyawarah). Pada waktu dipilih menjadi kholifah beliau berkata; “Aku diangkat menjadi pemimpin kalian tapi bukan berarti aku yang paling baik dari kalian. Sekiranya aku melakukan kebaikan maka kalian harus menolongnya dan sekiranya aku berbuat salah maka kalian wajib meluruskan dan mengingatkan. Kejujuran adalah amanah dan berdusta adalah khianat dan pengingkaran terhadap yang benar. Orang-orang yang lemah diantara kalian, bagiku adalah orang kuat hingga aku memberikan haknya. Dan orang-orang yang kuat diantara kalian, bagiku adalah lemah hingga aku ambil hak-hak itu darinya.”

Istri-istri beliau; Ummu Rumman binti ‘Amir, Qutailah binti Abdul Izza, Asma’ binti ‘Umais dan Habibah binti Khorijah. Lahir dari perkawinnya tiga anak laki-laki dan tiga perempuan. Tiga anak laki-laki itu; Abdullah, Abdurrahman dan Muhammad. 3 anak perempuannya; Asma’, Aisyah (istri Rasulullah) dan Ummu Kultsum.

Beliau menjabat sebagai kholifah selama dua tahun dan tiga bulan. Wafat pada tahun 12 H berumur 63 tahun, seperti umur Rasulullah ketika wafat. Dikuburkan di dekat kuburan Rasulullah di kamar Aisyah RA. Sebelum wafatnya, beliau pernah berwasiat kepada Umar bin Khottob untuk menjadi kholifah.

Beliau sangat pandai dalam ilmu nasab (silsisah keturunan) suku dan juga penceritaannya. Beliau termasuk dari ketua-ketua Quraisy di masa Jahiliyah yang disegani dan senangi karena sikapnya yang bijak. Selama hidupnya belum pernah minum khomer dan menyembah patung. Ketika di Yaman, seorang syeik dari al-Azd pernah memberitahu tentang hadirnya kenabian Muhammad Saw. Beliau orang pertama yang meyakini dan mempercayai kenabian Muhammad. Seperti halnya berita yang disampaikan Waroqoh bin Naufal kepada beliau mengenai kenabian Muhammad Saw.

Pada waktu hijrah, beliau menjadi teman Rasulullah dalam perjalanan hijrah itu, begitu juga ketika Rasulullah berada di gua Hira. Hal ini bisa dibaca dalam firman Allah; “…sedang ia salah seorang dari dua sahabat pada waktu di gua Hiro..(QS.at-taubah:40). Ketika melakukan ibadah haji beliau orang pertama menjadi amir (ketua) rombongan kaum muslimin dalam haji tersebut dan orang pertama yang menjadi imam sholat setelah wafatnya Rasulullah.

Diantara orang-orang yang memeluk Islam atas jasanya adalah; az-Zubair bin al-Awwa, Utsman bin Affan, Abdurrahman bin ‘Auf, Saad bin Abu Waqos, Tholhah bin Ubaidillah, Abu ‘Ubaidah bin Jarrah. Mereka termasuk 10 orang-orang yang diberitakan masuk surga. Termasuk beliau juga.

Beliau telah memerdekakan 7 orang; Bilal, ‘Amir bin Fahiroh, Zanirah, Nahdiyah dan anak perempuannya, Jariyah bani Muammal dan Ummu ‘Abis. Mengumpulkan mushaf yang tersebar di pelbagai pelosok. Beliau juga orang yang sangat tegas memerangi orang-orang murtad (keluar dari Islam) dan engan membayar zakat. Pada masa beliau memangku kholifah, syiar Islam tersebar melalui penaklukan ke pelbagai negara. Inilah sejarah awal penaklukan dalam Islam. Ada 142 hadits yang diriwayatkankan. Diantara riwayat hadits dari beliau; Suatu ketika Abu Bakar bertanya kepada Rasulullah. “Wahai Rasulullah, ajarkan kepadaku do’a dalam sholat.” Rasulullah menjawab: “berdoalah dengan ini; “Allahumma inni dholamtu nafsi dhulman katsiro…(Wahai Allah, aku banyak berbuat kedhaliman, tidak ada orang yang boleh berikan ampunan dosa-dosa dholimku kecuali Engkau. Maka berilah ampunana atas semua dosa-dosaku dan berilah kasih sayang dan rahmat. Sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang Maha Pemberi Ampunan dan Kasih sayang” (HR.Bukhori)

Apa kata Rasulullah mengenai pribadinya: “Tidak seorangpun diantara manusia yang lebih banyak dari Abu Bakar dalam menjaga diriku denganm jiwa dan hartanya. Sekiranya dibolehkan aku menjadikan teman baik diantara manusia niscaya saya jadikan Abu Bakar sebagai teman baik. Akan tetapi pertemanan dan persaudaraan atas nama Islam itu lebih utama. Silahkan kalian tutup setiap pintu untukku di masjid kecuali pintu Abu Bakar (HR.Bukhori).

Dalam hadits lain disebutkan,suatu ketika Rasulullah bertanya kepada para sahabat; “ Siapa diantara kalian yang hari ini berpuasa.” Abu Bakar menjawab; “Saya, wahai baginda Rasul. “Siapa diantara kalian yang telah memberi makan orang miskin?” Abu Bakar menjawab; “Saya, Wahai Rasul.” “Siapa diantara kalian telah mendoakan dan menjenguk orang sakit?” Abu Bakar menjawab; “Saya, wahai baginda Rasul.” Setelah itu Rasulullah bersabda; “Sekiranya sifat dan perbuatan tersebut dilakukan oleh seseorang maka kelak dia akan masuk surga.”

Wasiat Abu Bakar kepada Umar sebelum ajal menjemputnya sebagaimana diceritakan Abdurrahman bin Abdullah bin Sabith “Pada waktu ajal hendak menjemputnya, beliau memangil Umar. Beliau berkata, “Wahai Umar, ingatlah bahwa ada amalan untuk Allah yang dilakukan siang hari yang Allah tidak akan menerima amalan itu di waktu malam. Dan ada amalan untuk Allah yang di malam hari yang tidak akan diterima di waktu siang. Allah tidak menerima amalan sunnah sehingga yang wajib dilaksanakan. Timbangan amal baik di akherat menjadi berat karena mengikuti jalan kebenaran di dunia hingga Allah beratkan timbangan atas mereka. Dan timbangan (baik) manusia berkurang di akherat karena manusia mengikuti jalan sesat/batil selama di dunia

Ketika beliau wafat, Ali bin Tholib berkata; “Semoga Allah memberikan rahmat kepada Abu Bakar, Kamu adalah saudara Rasulullah, kawan dekat, penghibur duka lara, dan kawan dalam bermusyawarah. Kamu adalah orang pertama yang berislam, yang paling ikhlas beriman kepada Allah dan Rasulul-Nya, yang paling baik dalam persahabatan dan paling mulia diantara kaum lainnya. Kamu juga yang paling serupa dengan Rasulullah ketika diam dan gerak. Allah telah angkat derajat namamu, wahai Abu bakar dalam tingkatan yang paling tinggi. Allah berfirman; “ Dan orang yang percaya dengan kenabian Muhammad.

Dalam riwayat Asakir dari al-Ashma’y disebutkan bahwa Abu Bakar jika dipuji beliau berdo’a “Ya Allah Engkau lebih tahu tentang diriku dan saya lebih tahu dari mereka. Ya Allah berikan kebaikan padaku dari apa yang mereka sangkakan. Ampunilah aku dari apa yang mereka tidak tahu dan jangan azab aku dari apa yang mereka katakan.”

2. Umar bin Khatab

Lahir 40 tahun sebelum hijrah Rasulullah. Nama lengkapnya Umar bin Khottob bin Nafail bin Abdul ‘Izzy al-Qursy. Nama pangilannya adalah Abu Hafsh (anak singa). Ayahnya, al-Khottob bin Nufail al-Adwy adalah seorang yang gagah berani. Ibunya, Hantamah binti Hasyim bin al-Mughiroh. Gelarnya al-Faaruq (pembeda/pemisah antara yang benar dengan yang batil). Pada masa jahiliyah menikah dengan kerabat dekatnya, Ummu Kultsum binti Jaruul. Sesudah masuk Islam, menikah dengn Zaenab bin Ma’dhun, Ummu Kultsum binti Ali ra., Jamilah binti Tsabit, Ummu Hakim binti al-Harits, ‘Atakah binti Zaid, Sabi’ah binti al-Harits. Dari perkawinannya lahir 12 anak. 6 anak laki-laki; Abdullah, Abdurrahman, Zaid, Ubaidillah, ‘Ashim dan ‘Iyadh. 7 anak perempuan; Hafsah,Roqiyah, Fatimah, Shofiyah, Zainab dan Ummul Walid.

Beliau memeluk Islam pada tahun ke-enam dari kenabian Muhammad SAW pada waktu berumur 27 tahun. Dari Ibn Umar diceritakan bahwa Rasulullah berdo’a, “Ya Allah muliakan Islam dengan salah satu dari orang yang lebih Engkau cintai; Abu Jahal atau Umar bin Khottob.” “Dan orang yang paling Allah cintai adalah Umar bin Khottob” kata Rasulullah (HR.Ahmad). Sebab beliau orang pertama yang menyatakan secara terang-terang keislamannya.

Semasa remaja, beliau terkenal sangat keras dan kuat pendirianya di kalangan kaum Quraisy. Pandai membaca dan menulis. Di masa jahiliyah beliau juga dikenal sebagai duta besar dan sangat disegani. Mengenai pribadinya, as-Syifa’ binti Abdullah berkata; “Kalau sudah bicara, suaranya terdengar kemana-mana, kalau jalan cepat, kalau mukul buat orang sakit. Sesunguhnya beliau adalah seorang ahli ibadah (an-naasik).”

Dalam sejarah Islam permulaan tahun dan penanggalan dimulai dari peristiwa hijrahnya Rasulullah dari Mekkah ke Madinah.

Sebelum masuk Islam, beliau adalah orang yang sangat benci dan menentang Islam. Maklum, beliau adalah orang yang disegani di kalangan Quraisy karena wataknya yang keras dan susah kompromi. Disamping itu beliau adalah ‘ikon pejuang’ kebanggaan sukunya. Konon ceritanya “sekiranya keledai Umar masuk Islam, tidak mungkin Umar akan ikut masuk Islam.”
Sejarah masuknya Umar dalam ajaran Islam sangatlah unik dan menarik. Disebutkan bahwa suatu hari Umar sedang jalan. Tiba-tiba terdengar suara orang mengaji al-Qur’an. Didatangilah suara aneh itu. Maklum suara itu belum pernah didengarnya sebelum itu. Sampailah Umar ke sumber suara itu. Ternyata dilihatnya Khobab bin ar-Art sedang mengajari ngaji Fatimah, saudaranya. Seketika Umar wajahnya sangat geram dan memukul Fatimah. Umar meminta supaya mushaf itu diberikannya. Tapi Fatimah menolaknya kecuali dengan syarat kalau Umar sudah bersuci dulu. Lalu Umar pun memenuhi syarat itu. Umar pun kemudian bersuci dengan mandi. Setelah itu dibacanya mushaf al-Qur’an itu. Waktu itu yang dibaca surat Thoha. Tanpa disadari Allah telah membukakan hatinya. Kemudian Umar pergi ke rumah al-Arqom bin ar-Arqom dan menyatakan masuk Islam di depan Rasulullah tiga hari setelah Hamzah bin Abdul Mutholib masuk Islam. Menurut pendapat yang masyhur, beliau masuk Islam pada tahun ke-6 kenabian Muhammad. Orang nomer 40 dalam urutan orang-orang yang masuk Islam. Masuknya Umar dalam ajaran Islam adalah bukti dari kecintaan dan kemulian Allah. Begitu juga jawaban atas do’a yang pernah dibacakan Rasulullah. Suatu ketika Rasulullah pernah berdoa; “Ya Allah, tinggikan dan muliakan Islam salah satu dari orang yang paling Engkau cinta; Abu Jahal danUmar bin Khotob.” (HR.at-Tirmidhi,hadits hasan sohih ghorib). Masuknya Umar dalam barisan orang-orang Islam waktu itu merupakan kegembiraan dan menjadi penyemangat bagi yang lain. Sebab beliau diantara orang yang berpengaruh di kaumnya. Maka dengan masuknya Islam, sedikit banyak mempengaruhi ‘imej’ masyarakat. Dalam hal ini Ibn Mas’ud berkata; “Kami masih tetap menjadi mulia sejak Umar masuk Islam.” Mengenai keislamanya Rasulullah berkata; “Sesunguhnya Allah telah menjadi kebanaran agama (Islam) melalui lisan/ucapan Umar dan (keteguhan) hatinya”(HR.Tirmidhi). Di hadits lain disebutkan; “ Dahulu kala umat-umat sebelum kalian mempunyai pahlawan yang selalu menjadi buah bibir (pembicaraan), sekiranya umatku dibandingkan dengan umat-umat terdahalu, maka Umar bin Khotob pahlawannya (HR.Bukhori). Mengenai pribadinya Rasulullah berkata; “Demi Jiwaku yang ada di genggam-Nya, syetan tidak akan mungkin dapat menghalangi jalanmu, melainkan jalan orang selain kamu” (HR. Bukhori).

Ada enam perkara yang diusulkan Umar hingga akhirnya turun wahyu membenarkan usulannya itu.
Pertama; mengenai haramnya khomer. Maka turunlah ayat larangan minum khomer.
Kedua; usulan supaya tawanan perang Badr dibunuh dan tidak boleh menerima tebusan darinya. Maka turunlah ayat yang menguatkan pendapatnya itu.
Ketiga;  usulan supaya istri-istri Rasulullah memakai hijab (kerudung). Maka turunlah ayat yang memerintahkan memakai hijab.
Keempat;  usulan supaya orang-orang munafik yang meninggal tidak usah disholati. Maka turunlah ayat yang melarang sholat mayit untuk orang-orang munafik.
Kelima;  usulan untuk melakukan sholat di maqom (tempat) Ibrahim. Maka turunlah ayat yang memerintahkan sholat di maqom Ibrahim.
Keenam; ketika istri-istri saling cemburu terhadap Rasulullah, Umar berkata; “Semoga saja Tuhannya menganti istri-istri yang lebih baik dari kalian sekiranya memang menceraikan kalian.” Dari situlah turun surah at-Tahrim dan menjadi bagian dari ayat-ayatnya. Begitupula diantara pendapatnya adalah memerangi orang-orang yang murtad dan menunda memerangi orang-orang yang engan membayar zakat karena kondisi negara yang sangat lemah. Tetapi pendapatnya itu ditolak Abu Bakar. Akhirnya pun Umar menerima pendapat Abu Bakar setelah Allah memberikan pencerahan dalam hatinya.

Setelah wafatnya Rasulullah, beliau orang yang pertama membaiat Abu Bakar menjadi kholifah. Sebelum wafatnya Abu bakar, kholifah pertama, beliau pernah mencalonkan Umar untuk mengantikannya. Setelah dipilih menjadi kholifah, pertama-tama yang dilakukan adalah memerangi orang-orang murtad (keluar dari Islamm) hingga para tawanan tidak menjadi cacat dan cela bagi bagi bangsa Arab. Pada masa kekholifannya, beliau berhasil mentaklukan Syam (Syiria), Irak, Persia (Iran), Mesir, Barqoh, Barat Tripolis, Azarbaijan, Nahawan dan Jarjan. Begitu juga pada masanya dibangun kota Kuffah, Basroh dan Fustat (kota Mesir kuno). Beliau adalah sosok yang sangat penyayang dengan rakyatnya dan penuh perhatian terhadap kepentingan rakyatnya. Diceritakan bahwa beliau datang menjumpai rakyatnya dengan menyamar sebagai orang biasa. Beliau ingin mendengar langsung keluhan rakyat dan memenuhi kebutuhannya. Dengan cara ini, beliau ingin mengajarkan kepada umat Islam bahwa penguasa adalah pembantu rakyat. Hidupnya didedikasikan dan curahkan untuk membantu rakyat.

Sebelum wafatnya, beliau pernah mimpi melihat seekor ayam jago mematuk tubuhnya. Mimpi itu ditakwilkan bahwa ajalnya sudah dekat. Tidak lama sesudah mimpi itu, tepatnya tahun 23 H, ketika sedang sholat subuh, Abu Lukluk al-Fairuz menikam tubuhnya dengan pisau. Abu Lukluk adalah anak al-Mughiroh bin Syu’bah, orang persia yang beragama Majusi. Lukanya cukup parah hingga hanya bertahan tiga hari. Dan setelah itu wafat sebagai seorang syahid yang berjuang di jalan Allah. Selama menahan sakit akibat tikaman pisau, beliau memilih dan merekomendasi 6 sahabat supaya kaum muslimin memilih satu diantara calon kholifah itu. Akhirnya terpilihlah Utsman sebagai pengantinya.

Beliau dimakamkan di kamar Aisyah berdampingan dengan makam Rasulullah dan Abu Bakar. Masa kekhalifahnya 10 tahun,6 bulan dan 4 hari. Umur beliau ketika wafat 63 tahun seperti umur Rasulullah dan Abu Bakar ketika wafat.

Diantara prestasi selama menjadi kholifah yaitu membuat pembukuan mengenai anggaran negara dan pengunaan alat-alat negara untuk dipertanggungjawabkan di depan rakyat. Hingga kemudian melahirkan undang-undang pengunaan alat negara (min aina hadha?). Dalam sejarah Islam, beliau orang pertama yang mengunakan penanggakan Hijriah, orang pertama yang digelari Amirul Mukminin, orang pertama yang berjalan kaki untuk menjenguk rakyatnya pada waktu malam, orang pertama kali yang mengadakan muktamar para penguasa dan pemimpin kaum pada musim tertentu, orang pertama kali yang mengunakan mutiara untuk perhiasan, orang pertama yang melakukan sholat tarawih dengan berjamaah, orang pertama yang menghidupkan malam-malam ramadhan, orang pertama yang melakukan sholat jenazah berjamaah dengan 4 takbir, orang pertama yang memberi hadiah untuk penghafal al-Qur’an, orang pertama yang menjadikan khilafah sebagai lembaga musyawarah. Disamping itu beliau juga menyuruh umat Islam (waktu itu) untuk melakukan sholat sunnah tarawih di bulan Ramadhan secara berjama’ah dengan tujuan untuk mengeratkan ukhuwah dan menjaga syiar agama.

Diantara nasehat dan petuahnya;

“Suatu perkara akan menjadi baik jika memenuhi tiga hal; melaksanakan amanah, memberi contoh dan menghukumi dengan hukum Allah.”

“Harta menjadi barokah dan bermakna jika memenuhi tiga hal; diperolehnya dengan cara yang hak, diberikan dengan cara yang hak dan tidak tercampuri barang batil (haram/bukan haknya).”

“Wahai Ahnaf, barangsiapa banyak tertawa, wibawanya berkurang dan barangsiapa suka bergurau, maka akan diremehkan, barangsiapa memperbanyak sesuatu maka akan dikenal dengan barang itu, siapa banyak bicara banyak salahnya, siapa banyak salahnya sedikit rasa malunya, siapa sedikit rasa malunya maka sedikit pula wara’nya (sikap hati2 dalam menjaga yang haram) dan siapa yang sedikit wara’nya, maka hatinya mati.”

Mengenai wasiatnya. Hayyawah bin Syarih berkata bahwa pada waktu mengutus tentara ke medan perang beliau berkata, “Hendaklah kalian tetap menjaga takwa kepada Allah.” Bismillah dan atas pertolongan Allah. Tanda-tangani perjanjian ini dengan memohon pertolongan Allah dan kemenangan. Dan selalu berlaku benar dan sabar. Perangilah orang kafir dan jangan kalian melampui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang melampui batas. Kemudian jangan kalian lari ketika bertemu musuh dan jangan berprilaku buruk, berlebih-lebihan dalam bersikap, banyak ngobrol ketika berperang. Jangan bunuh wanita, orang tua, anak kecil…”

Diantara doa yang biasa beliau lakukan adalah;

“Allahumma tawaffani ma’al abror, wala tukholifni fil asror, wa qini ‘azabannar, wa alhiqni bil abror”

Beliau wafat setelah terkena tikaman pada pagi hari Rabu, Dzulhijjah 23 Hijriah. waktu itu berumur 63 tahun seperti umurnya Rasulullah dan Abu Bakar ketika wafat. Masa kekhalifahannya 10 tahun, 5 bulan dan 21 hari.

Selama hidupnya, beliau telah meriwayatkan kurang lebih 527 hadits, diantara riwayat haditsnya; suatu ketika Rasulullah bersabda; “Sesungguhnya amalan (perbuatan) itu bergantung pada niatnya. Dan setiap seseorang itu mendapatkan apa yang diniatkan. Barangsiapa berhijrah karena ingin mendapatkan kenikmatan dunia atau wanita yang hendak dinikahi maka hijrahnya itu tidak diniatkan untuk Allah tapi untuk kenikmatan dunia dan wanita.”


3. Utsman bin Affan
… Maka niscaya Allah akan cukupkan bagi kalian…(QS.Al-Baqoroh;138)

Dilahirkan di Mekkah, 5 tahun setelah kelahiran Rasulullah atau 5 tahun setelah terjadi peristiwa gajah (peristiwa penyerbuan gajah terhadap Ka’bah yang dipimpin oleh Raja Abraha). Peristiwa ini diabadikan dalam salah satu surah al-Qur’an yang dikenal dengan surah al-Feil (gajah).

Nama lengapnya “Ustman bin Affan bin Abu al-‘Ashi bin Ummayah bin Abdussyam bin Abdul Manaf. Nama panggilannya Abu Abdullah dan gelarnya Dzunnurrain (yang punya dua cahaya). Sebab digelari Dzunnurain karena Rasulullah menikahkan dua putrinya untukny; Roqqoyah dan Ummu Kultsum. Ketika Ummu Kultsum wafat, Rasulullah berkata; “ Sekiranya kami punya anak perempuan yang ketiga, niscaya aku nikahkan denganmu.” Dari pernikahannya dengan Roqoyyah lahirlah anak laki-laki. Tapi tidak sampai besar anaknya meninggal ketika berumur 6 tahun pada tahun 4 Hijriah. Beliau wafat pada tahun 35 Hijriah berumur 82 tahun. Menjabat sebagai khalifah ketiga selama 12 tahun.

Menikahi 8 wanita, empat diantaranya meninggal yaitu Fakhosyah, Ummul Banin, Ramlah dan Nailah. Dari perkawinannya lahirlah 9 anak laki-laki; Abdullah al-Akbar, Abdullah al-Ashgar, Amru, Umar, Kholid, al-Walid, Sa’id dan Abdul Muluk. Dan 8 anak perempuan.

Selama menjabat sebagai kholifah banyak wilayah yang ditaklukan yaitu Afrika, Ciprus, Thabarstan, Khurosan, Armania, Qauqaz, Karman dan Sajastan. Masa kekhalifahannnya merupakan masa yang paling makmur dan sejahtera. Konon ceritanya sampai rakyatnya haji berkali-kali. Bahkan seorang budak dijual sesuai berdasarkan berat timbangannya.

Beliau adalah kholifah kali pertama yang melakukan perluasan masjid al-Haram (Mekkah) dan masjid Nabawi (Madinah) karena semakin ramai umat Islam yang menjalankan rukun Islam kelima (haji). Bagitu juga membangun armada pasukan laut (merine) untuk umat Islam, mencetuskan ide polisi keamanan bagi rakyatnya, membuat bangunan khusus untuk mahkamah dan mengadili perkara. Hal ini belum pernah dilakukan oleh kholifah sebelumnya. Abu Bakar dan Umar bin Khotob biasanya mengadili suatu perkara di masjid.

Pada masanya, khutbah Idul fitri dan adha didahulukan sebelum sholat. Begitu juga adhan pertama pada sholat Jum’at. Beliau memerintahkan umat Islam pada waktu itu untuk menghidupkan kembali tanah-tanah yang kosong untuk kepentingan pertanian.

Beliau adalah sosok laki-laki yang tampan dan gagah. Kulitnya berwarna agak hitam, botak,berjenggot tegal dan pergelanggan tanggannya besar. Pribadinya sangat pemalu hingga suatu ketika baju Rasulullah tersingkap hingga kelihatan pahanya. Kemudian Abu Bakar dan Umar masuk rumahnya. Pada waktu Utsman hendak minta izin masuk, Rasulullah menutup pahanya yang terbuka. Utsman berkata; “Ingat, aku betul-betul malu dengan seorang yang malaikat sendiri merasa malu dengannya.”

Perjuangannya dalam membela Islam tidak hanya dengan hartanya saja. Tapi juga raga dan nyawanya. Beliau sangat senang mengeluarkan hartanya demi kepentingan Islam. Hingga pernah mengirimkan setengah pasukan ke medan perang dengan hartanya. Pernah mendermakan 300 unta dan 50 kuda tunggangan. Begitu juga mendermakan 1000 dinar yang diserahkan langsung kepada Rasulullah. Rasulullah pun berkata; “Apa yang diperbuat pada hari ini, Utsman tidak akan merugi (di akherat)”(HR.Tirmidhi). pada waktu orang-orang membutuhkan air untuk keperluan dirinya dan hewan ternaknya, Utsman membeli sumber mata air dari Raimah, seorang yahudi, untuk diwakafkan kepada umum. Mengenai kedermawannya, Abu Hurairah berkata; “Utsman bin Affan sudah membeli surga dari Rasulullah dua kali; pertama ketika mendermakan hartanya untuk mengirimkan pasukan ke medan perang. Kedua ketika membeli sumber air (dari Raimah)”(HR.Tirmidhi).

Beliau termasuk 10 orang yang dikabarkan akan masuk surga. Dalam menjalani hidupnya, beliau sangat takut dengan azab dan siksa Allah. Hingga suatu ketika berkata; “Sekiranya diriku berada di antara surga dan neraka dan saya tidak tahu mana diantara dua itu saya aka masuk, niscaya saya akan pilih menjadi abu sebelum aku tahu ke mana saya dimasukkan.” Rasulullah pernah mengkabarkan bahwa dirinya termasuk ahli surga karena sabar dan tawakal menghadapi cobaan dan derita dari Allah. Begitu fitnah yang menimpa dirinya hingga akhirnya terbunuh secara kejam dan dholim.

Pada waktu perang Uhud, beliau berdiri bersama Rasulullah, Abu Bakar dan Umar. Tiba-tiba gunung itu bergetar, kemudian Rasulullah berkata; “Mohon jangan lari, tetap berada di Uhud. Jangan takut, kamu bersama nabi, Abu Bakar dan dua orang saksi”(HR.Bukhori).

Pada masa kekhalifahanya, Abdullah bin Saba’, seorang Yahudi yang pura-pura masuk Islam, mengumpulkan massa untuk melakukan protes terhadap Utsman. Mereka menuntut Utsman agar tidak menunjuk orang-orang yang duduk di pemerintahannya dari keluarga Utsman. Utsman bukanlah kholifah yang rakus akan harta benda dan kekuasaan. Ijtihad Utsman dalam menentukan orang-orang yang menjabat di pemerintahnya didasarkan pada kompetensi dan kecakapan. Mereka yang dipilih adalah orang-orang yang ahli di bidangnya. Lebih dari itu mereka adalah orang-orang yang takwa. Dalam peristiwa ini, Utsman dibunuh ketika sedang membaca al-Qur’an di rumahnya pada waktu pagi hari raya Idul Adha. Beliau mati syahid pada tahun 35 Hijriah berumur 82.

Dari Abdullah bin ar-Rumy berkata, “Utsman bin Affan biasanya kalau berdiri di depan kubur menangis hingga air matanya membasai jenggotnya. Seseorang bertanya, “Kamu ingat surga dan neraka tapi kamu tidak menanggis. Kamu ingat kubur tapi kamu menanggis?” Beliau menjawab, “Saya mendengar Rasulullah bersabda “Kubur adalah rumah pertama dari rumah-rumah menuju akherat. Sekiranya orang selamat dari siksa kubur, maka setelahnya akan menjadi mudah. Jika tidak selamat maka setelahnya akan terasa berat dan susah.”Dari al-Hasan berkata, “Saya lihat Utsman tidur di masjid dengan berselimut. Tidak ada seorang pun di sekitarnya. Padahal beliau adalah seorang amirul-mukminin”(al-Hilyah;1/60).

Inilah sejarah kali pertama darah mengalir bercucuran dari tubuhnya sebagaimana disebutkan dalam firman Allah; “Maka niscaya Allah akan cukupkan bagi kalian…(QS.Al-Baqoroh;138). Beliau dimakamkan di kuburan Baqi’ (kuburan yang berada samping masjid Nabawi) setelah melarang untuk ikut mengantar jenazah bagi orang-orang yang melakukan protes.

4. Ali bin Abi Tholib
… Berbicaralah dengan manusia dengan bahasa yang mudah dipahami (Ali ra).

Dilahirkan di Mekkah 32 tahun sejak kelahiran Rasulullah dan 10 tahun sebelum kenabian Muhammad bin Abdullah (Rasulullah). Nama lengkapnya Ali bin Abu Tholib bin Abdul Mutholib bin Hasyim al-Qursy al-Hasyimy. Satu kakek dengan Rasulullah, yaitu kakek pertama; Abdul Mutholin. Nama panggilannya Abul Hasan, kemudian Rasulullah memberikan nama panggilan lain, yaitu Abu Turob. Ibunya bernama Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdul Manaf al-Qursyiah al-Hasyimiah.

Mengenai pribadinya, wajahnya tampan, beliau berkulit sawo matang, kepalanya botak kecuali bagian belakang, matanya lebar dan hitam, pundaknya lebar (kuat), tangan dan lengannya kuat, badanya besar hampir-hampir gemuk dan tubuhnya tidak tinggi dan tidak pendek (sedang). Beliau adalah sosok laki-laki ceria dan banyak tertawa.

Pada tahun 2 Hijriah, Rasulullah menikahkan dengan putrinya, Fatimah. Beliau belum pernah menikah ketika menikahi Fatimah hingga wafatnya Fatimah. Fatimah wafat 6 bulan setelah wafatnya Rasulullah. Selama hidupnya beliau menikahi 9 wanita dengan 29 anak; 14 laki-laki dan 15 perempuan. Diantara putra beliau yang terkenal adalah Hasan, Husain, Muhammad bin al-Hanifah, Abbas dan Umar.

Pada masa jahiliyah(zaman sebelum kedatangan Islam), beliau belum pernah melakukan kemusyrikan dan perbuatan yang dilarang oleh Islam. Dalam sejarah kemunculan Islam, beliau termasuk golongan pertama yang masuk Islam dari anak-anak. Umurnya waktu itu 10 tahun. Pada waktu terjadi peristiwa hijrah umurnya 23 tahun dan ikut berhijrah bersama Rasulullah.

Setelah wafatnya Utsman akibat serangan yang dilakukan oleh pembrontak, beliau menjadi kholifah yang keempat pada tahun 35 Hijriah. Selama 4 tahun, 8 bulan dan 22 hari beliau memangku jabatan sebagai kholifah.

Beliau wafat pada tahun 40 Hijriah, tanggal 17 ramadhan, ketika hendak sholat subuh, di Kuffah (Iraq) setelah dibunuh oleh Abdurrahman bin Muljam (pengikut Khawarij). Umurnya ketika itu 63 tahun. Beliau wafat sebagai seorang syahid dan termasuk 10 orang yang dikabarkan akan masuk surga sebagaimana disabdakan Rasulullah. Mengenai tempat dikuburkannya para sejarawan berbeda pendapat. Ada yang mengatakan dikubur di Kuffah. Pendapat lain dikuburkan di Madinah. Ada juga yang mengatakan bukan pada keduanya.

Betapa besar pengorbanan beliau dalam membela Islam. Ketika orang-orang musyrik bersepakat hendak membunuh Rasulullah, beliau menempati tempat tidur Rasulullah di rumahnya. Malam itu Rasulullah berhijrah.

Sebelum Rasulullah wafat, Rasulullah mengikat persaudaraan antara Ali dan Sahal bin Hanif. Semua peperangan pada masa Rasulullah kecuali perang Tabuk, beliau tidak ikut. Waktu itu beliau diperintahkan Rasulullah untuk mengurusi dan memimpin kota Madinah. Kemudian orang-orang munafik menyebarkan fitnah atas pribadinya. Beliau pun akhirnya datang kepada Rasulullah melaporkan fitnah orang munafik terhadapnya. “Wahai Rasulullah, Kamu suruh aku memimpin bagi para wanita dan anak-anak?” tanya Ali.
Rasulullah menjawab; “ Tidakkah kamu ridho menempati kedudukan Harun bagi kekuasaan Musa (untuk mengurusi perkara yang penting), padahal kamu tahu bahwa tidak ada nabi setelahku”(HR.Muslim).
Dalam banyak peperangan, beliaulah yang membawa bendera Rasulullah (Islam).

Pada waktu terjadi perang Khoibar, Rasulullah bersabda; “ suatu saat nanti, niscaya aku akan berikan bendera (islam) kepada seseorang yang tangganya terbuka, seseorang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya, seseorang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya.” Malam itu semua sahabat bertanya-bertanya dalam hati, kepada siapa bendera itu diberikan. Paginya, mereka semua berharap menjadi orang yang diberi bendera itu. Tiba-tiba Rasulullah berkata; “Di na Ali?” seseorang menjawab;“Matanya sedang sakit.” Kemudian Rasulullah mendatanginya. Rasulullah meludahi matanya sambil berdo’a. Dengan izin Allah, sakit matanya hilang. Bendera itu pun diberikan padanya(HR.Bukhori).


Masa kekhalifannya banyak menghadapi perselisihan. Muawwiyah bin Abu Sufyan r.a. dan beberapa sahabat menentangnya kerena beliau lambat memberikan hukum qisos pembunuh Utsman. Hingga kemudian mereka enggan membaiat dan mengakui menjadi kholifah. Dari sinilah muncul perselisihan antara para sahabat. Pada tahun 36 Hijriah terjadi peristiwa al-Jamal yaitu perselisihan antara Ali dengan Aisyah. Pada tahun 37 Hijriah terjadi peristiwa Shiffin, yaitu perselisihan antara Ali dengan Muawwiyah. Pada tahun 40 Hijriah terjadi peristiwa Nahrawan, yaitu perselisihan antara Ali dengan kaum Khawarij.

Kurang lebih ada 586 hadits yang diriwayatkan beliau. Diantara riwayat hadits itu; ketika hari kiamat, Rasulullah bersabda; “Allah mengisi rumah-rumah dan kuburan manusia dengan api. Mereka sibuk hingga melupakan sholat wusto (ashar) hingga matahari terbenam (HR.Bukhori).

Diantara kata-kata dan nasehat beliau;
1. “Takwa adalah takut kepada Dzat yang Agung, melaksanakan perintahnya, ridho dengan yang sedikit, penuh persiapan untuk menghadapi perjalan panjang (kematian)."
2. “Berbicaralah dengan manusia dengan bahasa yang mudah dipahami. Apakah kalian ingin mendustakan Allah dan Rasul-Nya.“
3. Jangan Sekali-kali berbuat dholim jika kamu diberi kekuasaan, kedholiman adalah sumber kejahatan yang menyebabkan penyesalan. Boleh jadi matamu tertidur pulas, sedangkan mata orang teraniaya selalu terjaga, mendoakan kamu (dengan keburukan) sedangkan Allah tidak pernah tertidur.” (diantara syair-syairnya)
4. Sebelum wafatnya beliau berpesan; “Aku nasehatkan kalian supaya bertakwa kepada Allah, Tuhan Kalian. Dan jangan sekali-kali mati melainkan tetap dalam Islam. Firman Allah: “Dan berpegang teguhlah kalian kepada tali Allah dan jangan sekali-kali bercerai berai.”

Sumber :http://bintangwebster.blogspot.com/2012/07/kisah-4-sahabat-nabi-muhammad-saw.html

Semoga kisah - kisah diatas bisa jadi pembelajaran bagi kita, dan semoga semangat kita dalam menjalankan agama allah akan terus berkobar dan tetap istiqomah dijalannya. Amin.


Related Posts :