Gema Sholatmu !!!

06:17 0

Menapa kamu sholat sampai 23 rakaat? Sedangkan teman – teman kamu dari tadi sudah pulang ke rumahnya, dan sudah tidur dengan pulas. Pertanyaan itu bukan hal yang  menarik lagi ditelinga Arul. Sudah sering dia mendengar pertanyaan seperti itu dari orang yang ada disampingnya saat melakukan sholat berjamaah. Orang orang itu sudah pasti lebih tua darinya, ada bapak bapak, remaja maupun pemuda. Hal tersebut membuat mereka iri kepada anak kecil berusia enam tahun ini.
Semangatnya tak kunjung surut meski dia tertatih  dalam sholatnya. Diantara beberapa shaf yang tersisah, dialah yang paling muda dan paling kecil. Pernah sekali saya berada disampingnya. Lirik sedikit, dia sudah hampir terjatuh karena mengantuk. Tapi ia terus memaksakan diri sampai tarawihnya sempurna.
            Dengan wajah ngantuk, dia mencampurkan sedikit senyum dan menjawab “Dirumah tidak ada orang, jadi saya tunggu bapak dan ibu selesai sholat”. Berbeda dengan anak yang lain, ia lebih mementingkan menunggu orang tuanya daripada ia merengek ingin pulang.
            Mungkin saat ini ia belum menyadari, bahwa dia adalah korban dari pemaksaan orang tuanya. Pemaksaan untuk menjadi seorang hamba yang setia, pemaksaan untuk menjadi pribadi yang berhati hebat, pemaksaan untuk menjadi calon pemuda yang bertakwa. Dan orang tuanya berharap ia berpotensi memiliki iman yang tebal untuk menghimpun beberapa iman yang masih tipis.
            Kokohnya perjuangan orang tua Arul selalu membuahkan hasil, diusianya yang masih muda belia ia mampu menjadi teladan bagi teman – temamnya yang lain. Perawakannya yang sopan mampu menjadikan posisinya ditengah pergaulan dapat dihargai dan dijadikan panutan.
            Tak hanya di lingkungan tempat tinggalnya, dia juga menjadi panutan di sekolah tempatnya belajar. Pujian senantiasa menjadikan dia percaya diri. Hebat sekali anak ini, bisa membuat iri orang tua teman temannya dan para guru.
            Satu hal yang dapat saya pelajari  dari orang tua Arul adalah, mereka sedang dalam proses membuat aturan baru dalam hidup anaknya. Aturan yang akan menjadi landasan pacu bagi kehidupan Arul. Mereka mengajarkan shalat lima waktu sebagai sandaran waktu yang tepat agar hidup anaknya tidak disia - siakan. Hidup memang sekali, tapi akan jatuh berkali kali jika tak mampu mengatur dengan aturan islamiyah. Menanamkan shalat lima waktu pun sangat perlu baginya, karena terkandung banyak kebaikan didalamnya. Selain itu menyandarkan pengaturan waktu pada shalat adalah sebuah penemuan yang luar biasa dan sangat menguntungkan. Hal ini yang akan dijadikan habit bagi Arul, ia akan mampu mengatur jadwal harian dalam hidupnya jika waktu sholat dijadikan sebagai titik tumpu segala aktivitasnya.
            Shalat adalah ibadah ukhrawi, yaitu ibadah yang membuktikan pengabdian diri kita kepada Allah swt dan rasul-Nya, itulah mengapa mereka menganggap sholat bisa menjadi tumpuan hidup semua manusia.
            Jangan biarkan nabi kita yang telah memperjuangkan ringkasnya waktu shalat menjadi kecewa karena melihat umatnya tidak sholat. Kita  adalah  pengayom bagi saudara kita yang  lain walaupun kita tak bisa menjamin syurga bagi mereka setidaknya kita membantu mereka menghindari api neraka, itulah kewajiban sesama muslim. Saling nasehat menasehati dalam kebaikan dan kesabaran. Maka dari itu peliharaah sholat karena sesungguhnya kamu tidak akan merugi di dunia dan diakhirat.

***

Like this ya